Mana yang Lebih Sulit? Indonesia atau Mandarin?

 













"Ah, yah, ampun, Mandarin itu memang gila. Entah itu han pinyin-nya, yang mana hanzi-nya sudah seperti kumpulan-kumpulan cacing, entah pula intonasi vokalnya yang turun-naik. Yang datar yang menggunakan penekanan, ampun, deh."














Sebetulnya tulisan berasal dari komentar beberapa pengunjung yang mengomentari post IMMANUEL'S NOTES yang: "Bahasa Indonesia Susah-Susah Gampang". Post yang itu mendadak viral, lalu tebersit di pikiran aku untuk menciptakan satu post dari satu-dua komentarnya. Karena, menurut aku, dunia perlu tahu. 

Oh, iya, menurut kalian, bahasa Indonesia itu mudah atau sukar? 

Untuk bahasa Mandarin, aku sepaham dengan dua komentator tersebut, Mandarin mungkin bahasa tersulit di dunia, dan kenapa, berikut penjelasannya. 

Tulisan aslinya sudah mengalami penyuntingan, yah. Disesuaikan dengan vibe IMMANUEL'S NOTES. 





















Mandarin itu salah satu bahasa paling susah di dunia. Tidak percaya? Coba saja untuk mempelajarinya. Mandarin itu susah karena:

1. Punya empat shengdiao atau intonasi dalam bahasa Indonesia;
2. Pelafalannya (baca: fayin) susah. Bisa membedakan pelafalan 'zi', 'zhi', 'ci', 'chi'. Yang sudah belajar satu tahun saja masih kelimpungan. Orang Thai yang bahasanya segitu ribet, masih kerepotan untuk bisa melafalkan kata-kata dalam bahasa Mandarin dengan tepat.
3. Grammar alias tata bahasanya susah. Tanyakan saja kepada orang-orang bule (non English speaking) yang pernah belajar Mandarin di China. Lebih susah mana grammar-nya Inggris atau Mandarin?
4. Karakter Mandarin itu terdiri dari dua bagian 'radical' dan 'bunyi'. 'Radical' itu menggambarkan artinya, sementara 'bunyi' itu melambangkan bunyinya. Makanya, jika melihat hanzi yang berapa ribetnya, orang China juga bisa membacanya, karena mereka sudah mengerti polanya. Intinya, tulisan mereka itu sudah seperti gambar.

Intinya, bahasa-bahasa yang tidak menggunakan huruf Latin seperti Mandarin, Thai, Jepang, Korea, Arab, mereka jauh lebih susah dipelajari daripada bahasa-bahasa yang menggunakan huruf Latin macam Indonesia, Inggris, Spanyol, atau Rusia. Karena untuk bisa baca, kita tidak harus belajar baca hurufnya, tapi juga harus paham budayanya, demi bisa menerka kira-kira apa arti dari gambar mirip cacing-cacing tersebut?


















Dan, aku--di sini--punya satu orang teman bule dari Italia. Dia hanya pernah belajar bahasa Indonesia selama tiga bulan di negaranya, tapi dia sudah bisa berbicara dengan lancar percakapan sehari-hari karena bahasa Indonesia itu salah satu bahasa paling gampang dipelajari di dunia. 

1. Menggunakan cacing, bukan huruf yang seperti cacing-cacing;
2. Pelafalannya gampang;
3. Tidak ada shengdiao atau intonasi;
4. Grammar atau tata bahasanya sederhana;
5. Banyak kata serapan dari bahasa Inggris. 

Boleh saja kita bangga dengan negara kita, tapi bahasa kita tetap lebih sederhana daripada bahasa-bahasa yang disebutkan di atas dan itu bukan sesuatu hal yang memalukan. Kita--di sini--sering mengadakan workshop pelajaran bahasa Indonesia untuk opa dan oma yang mana masa mudanya pernah tinggal di Indonesia dan meskipun sudah berpuluh-puluh tahun tidak berbicara dengan bahasa Indonesia, mereka tidak pernah lupa karena bahasa Indonesia itu mudah diingat. 

Bangga? Aku saja bangga, malah. Hey, ayo belajar bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia itu mudah. Teman-teman Thailand, Vietnam, Mongol, Peru, dan Ukraina di kelas yang aku ikuti, semuanya bisa sedikit berbicara Bahasa Indonesia seperti:


"Udah makan belum?'
"Mau makan di mana?"
"Udah eek belum?" 
"Tadi pagi eek-nya banyak ga?"
"Selamat pagi/siang/malam."
"Apa sih?"
"Hore, saya ganteng,"


Jadi, bersyukurlah kita berbahasa Indonesia. 












Jangan lupa, untuk mampir ke aplikasi Novelme. Cari di bagian pencariannya "30 HARI SKRIPSIAN" dan "BOY'S ANGEL SEASON TWO". Keduanya merupakan novel aku, dan sudah dikontrak. Trafiknya bagus, aku pun untung secara finansial. Lumayan, lah, bisa membayar cicilan. Akhir bulan lalu saja, saking banyaknya pengeluaran, aku harus makan mi instan. Yang biasanya naik taksi online, eh, harus naik angkot atau bus umum. 













Bismillah.

Halo, semua teman-teman Umi Cahya! 

Ini Mitha, anak bungsu Umi. Mohon doanya, yah, tadi siang Umi menghembuskan napas terakhirnya di RS PMI Bogor, sekitar jam 13.30 WIB. semoga Umi dijaga malaikat yang baik, diperlihatkan kenikmatan surga di kubur, ya, nanti. Sekarang Umi sedang dalam perjalanan ke makam di Cimanggu. Semoga orang-orang yang mengantarkan selamat sampai tujuan.

Teman-teman Umi juga sehat-sehat, yah, di mana pun kalian berada! 

Peluk jauh dari Mitha. Sekian dari Mitha, salam.




Semoga doamu, Mitha, terkabul. Dan, selamat jalan, Bunda Cahya. Aku dan Bunda memang belum saling menjalin hubungan persahabatan di Facebook, namun aku tetap merasa kehilangan. Semoga amal ibadah Bunda diterima Allah. Juga, setiap dosa Bunda diampuni. Pergilah, Bunda, dirimu sudah tak sakit lagi. 













Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~