Memang sakit saat kita menuliskan seperti ini, orang lain menangkapnya seperti itu. Padahal, tak ada maksud, eh malah jadinya seperti itu. Haha. Senyumkan saja dulu. Apalagi hanya Tuhan yang maha tahu.
Anyway, aku malah teringat akan salah satu post di 2015 (juga 2013). Itu: Dilema Berjejaring Sosial. Terimakasih untuk teman-teman bloger yang saat itu mengajarkan aku untuk cuek. Karena semakin kita pedulikan, yah memang benar, tidak akan ada habisnya. Lebih baik kita senyumkan saja dulu.
Oh iya, kalau tak salah, di IMMANUEL'S NOTES, aku pernah memajang kata-kata 'share to share, give to give'. Well, jika kalian benar-benar 'membaca', aku orangnya memang suka begitu. Aku suka sharing. Suka, monggo. Nggak suka, bodoh amat. Sekali lagi, aku minta maaf jikalau ada yang tak berkenan. Sama sekali tak ada maksud negatif apalagi jahat (lagi dan lagi aku katakan). Aku hanya sekadar share yang aku ketahui, barangkali ada yang ingin tahu. Itu saja. Itulah makna dari kata-kata 'share to share, give to give'.
Aku juga tidak tahu aku dapatkan dari mana kata-kata 'share to share' tersebut. Mendadak muncul begitu saja di pikiran aku. Lalu, aku suka banget dengan kata-kata tersebut. Cocok dengan kepribadian aku yang senang berbagi (dengan sesama). Makanya, aku sempat jadikan tagline di IMMANUEL'S NOTES. Begitulah.
Ya sudahlah, begitu saja. Sebaiknya aku senyumkan saja dulu. Lalu, mari kita tertawakan. Karena memang tidak seperti itu.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^