10 Testimoni Publik tentang MERAH PUTIH: ONE FOR ALL

 













Berikut sepuluh testimoni dari X tentang MERAH PUTIH: ONE FOR ALL. Tentunya, komentar-komentar yang aku cantumkan sudah aku sunting agar mempermudah kita semua untuk membacanya. 






1. @Robe1807 
"Ternyata film animasi "Merah Putih One for All", karakternya nggak ada yang orisinil. Mereka mengambil dan modifikasi dari reallusion. Bayangin film animasi tayang di layar lebar yang nyomot dari aset orang lain itu kek "HUH? HEY CAN'T EVEN MAKE THEIR OWN CHARACTERS, CUH?"


2. @6_Nuggets 
"Indonesian fellas who wants to support local animators, don't watch ‘Merah Putih: One For All’ in cinemas. Watch this instead, I have watched the trailer, this movie deserves massive recognitions just like ‘Jumbo'."


3. @WillCrucioYou 
"Oke, tiba-tiba kepikiran. 'Merah Putih" One For All' ini konspirasi pemerintah buat ngeyakinin publik. Ini loh, bikinan sendiri jelek, kita belum mampu bikin sendiri. Tuh, lihat banyak yang bikin trailer versi AI dan jadi lebih bagus kan. 'Jumbo' cuman anomali."


4. @franzzhermann 
"Gue sampe nangis, bulu kuduk gur merinding pas bocah-bocahnya teriak: "'KAMILAH ONE FOR ALL MERAH PUTIH' waktu lawan bos terakhir dan ketika si Jayden berhasil mengambil merah putih setelah menangkap monyet cenderawasih, lalu berkata "AKU MERDEKA!' 

Benar-benar film indonesia sepanjang masa!"


5. @SatoKiriya_ 
"Film animasi 'Merah Putih One For All' akan menjadi bukti sejarah betapa tidak becusnya pemerintah membuat karya."


6. @Sigma_Gotoh 
"Lihat channel YouTube official-nya, deh. Sus banget. Kayak cuma buat cuci uang doang."


7. @aan_ozy08 
"Lucu sih kalau budget-nya ternyata lebih besar dari Jumbo."  


8. @moviemnfs  
"Nemu dari grup animasi di FB dan terungkap fakta-fakta baru tentang movie MERAH PUTIH: ONE FOR ALL. Bujetnya cuma Rp 1 juta, bukan 6 milyar. Habis buat makan bareng di warteg. Terinspirasi Jumbo. Bisa tayang di bioskop karena orang dalam. Aset animasi lama yang dipakai. Pemerintah nggak ikut mendanai."



9. @rozeflur 
“Merah Putih: One for All” nggak usah nonton. Audio bikin sakit kuping. Alur cerita kayak mimpi pas demam. Sepanjang 70 menit satu studio pada ketawa. Total penonton day 1 jadwal pertama di Bandung cuma 14 orang."


10. @OnetrickYasuo 
"Keluarga Somat lebih baik dari MERAH PUTIH: ONE FOR ALL."
















Kalau pendapat aku berbeda, entah kenapa aku merasa tertantang untuk menontonnya. Hanya untuk membuktikan setiap opini warganet. Masa tidak ada yang menyukai film animasi yang tayang du bulan Agustus 2025 ini? 

Sejelek-jeleknya film animasi tersebut, bagaimanapun tetap karya anak bangsa. Setidaknya, berikanlah apresiasi sedikit. Boikot tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Siapa tahu dengan adanya beberapa orang yang menontonnya, setiap kru yang terlibat tergerak untuk membuat animasi yang lebih keren lagi. 













Oke, deh, segitu saja. 

MERDEKA! 

Omong-omong, yang suka yang horor-horor, aku sedang sering membuat cerita-cerita horor. Posting di KaryaKarsa dan berjudul "RAPAT PARA HANTU". Itu merupakan satu serial daring yang berisi kumpulan cerita horor buatan aku. Salah satunya adalah "Terbawa hingga 1998".

Rencananya aku mau membuat satu serial horor seperti Goosebumps yang sudah lebih kondang. Isinya cerita-cerita horor. Seperti saling berkaitan, nyatanya tidak. Dibilang tidak saling berhubungan. Kenyataanya, ada benang merahnya. 

Yang tadi itu juga, sengaja aku buat bertemakan 17-an. Agak sedikit menyindir Fadli Zon. Hehe, bercanda, Pak! Salam damai! 

Salam toleransi! 













Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~