Dulu, saat aku masih SMA, ada guru pernah berkata, "Iman ini, raganya doang di dalam kelas, tapi roh atau pikirannya suka ke mana-mana."
Aku ngotot dengan karir kepenulisan ini salah satu juga karena kata-kata guruku itu, selain karena atas dasar passion, hobi, atau panggilan. Jujur, selama ini, inspirasi dari setiap cerita fiksi yang aku buat itu lebih sering datang dari alam mimpi atau alam batiniah. Karena itulah, aku mulai menyadari kenapa aku bisa berhubungan aneh bin ajaib dengan Nowhere Girl.
Aku yang tertutup, pemalu, pendiam, dan kurang pergaulan, coba ditutupi dan diimbangi dengan si Nowhere Girl yang kuamat-amati memiliki pergaulan yang sedikit lebih luas dari aku. Yang pendiam dilengkapi oleh yang bawel nan penuh bacot. Biar tidak tong kosong nyaring bunyinya. Tidak asal bunyi. Tidak sokide-sokiye juga. Itu hal bagus agar aku mampu bertahan sebagai seorang author (juga, untuk yang lainnya). Aku yang tidak pandai berbicara disempurnakan oleh si Nowhere Girl yang kelihatannya jago berbicara.
Yah, mungkin itu alasan aku bisa berhubungan secara aneh bin ajaib dengan Nowhere Girl. Tuhan seperti meminta aku belajar ngomong dari dia. Ke-kuper-an aku ditutupi dengan wawasan dan pergaulan dia yang lebih luas dari aku. Selain itu, aku juga sudah mendapatkan banyak manfaat dari hubungan nyentrik nan nyeleneh seperti ini.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^