1. Untuk "Amoreureka", baru kali ini Nuel Lubis merasakan bahwa si Ungu ini kurang begitu mendapatkan restu dari keluarganya. Salah satunya, saat Nuel Lubis promosikan kisah cinta Mordekhai-Sakura tersebut, tanggapan dari keluarga dan sanak saudara lainnya cukup dingin. Jarang sekali Nuel Lubis ditanyakan perihal cerita dan cara pemesanannya. Hal yang berbeda sekali saat "Ai Shin'Yuu" dan "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" terbit;
2. Untuk "Cualacino", kali pertama Nuel Lubis menerbitkan novel secara indie di Raditeens Publisher dengan biaya tidak komplet (dengan alasan: tengah banyak pengeluaran sejak tahun baru 2019). Mungkin nanti kali yah. Yang pasti, selama beberapa minggu ke depan, Nuel Lubis tidak memiliki sampelnya dahulu. Jika tertarik, silahkan hubungi Raditeens Publisher;
3. Baik "Amoreureka" dan "Cualacino", Nuel Lubis benar-benar..... apa yah, istilahnya, karena sang penulisnya harus bergaul dan membaur dahulu dengan beberapa golongan orang. Alhasil, Nuel Lubis tidak murni hanya sekadar mereka-reka atau curhat;
4. Kedua novelnya merupakan sesuatu yang selalu mengingatkan Nuel Lubis akan Mendiang Mami, khususnya sosok Mami yang baru, yang sudah berambut pendek (karena kemoterapi) dan berambut palsu;
5. Untuk "Cualacino", entah kebetulan atau tidak, ada satu momen di mana Nuel Lubis tak pernah lupa. Saat tengah menggarap naskahnya tersebut, itu terjadi di bulan April 2014, ada teman SD yang tengah menikah. Anyway, congratulation for Silvia Putri Armadi. Sorry, saat itu si penulis tidak datang, padahal tempat penyelenggaraannya dekat rumah penulis;
6. Baik "Amoreureka" dan "Cualacino", mereka terbit saat ada pemilihan. "Amoreureka" terbit di akhir Juni 2018, yang tengah berlangsung pilkada. Sementara "Cualacino" terbit di April 2019, yang tengah berlangsung pemilu;
7. Untuk "Amoreureka", Nuel Lubis pernah mengaku ke Mendiang Dias bahwa ini semacam sekuel untuk "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh". Jika #misiterakhirrafael berlatar di tahun 2004-2005, "Amoreureka" mengambil latar di tahun 2014-2016. Belum lagi, penulisnya merasa bagian yang hilang di #misiterakhirrafael bisa para pembaca temukan di "Amoreureka". Bukan sekuel juga sih, tapi keduanya saling berhubungan. Apalagi saat menggarap "Amoreureka", Nuel Lubis sering beberapa kali mengintip "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh";
8. Silahkan sebut Nuel Lubis weaboo atau otaku, karena jujur saja, baik "Amoreureka", "Cualacino", dan "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh", mereka semua seperti tak bisa lepas dari pengaruh Jepang. Khusus yang terakhir, unsur Jepang terwakilkan dengan keberadaan tokoh bernama Hidetoshi Aosato;
9. Untuk "Cualacino", ini novel kelima Nuel Lubis yang diterbitkan di Raditeens Publisher. Sebelumnya sudah ada "Kamisama no Cempe Kanefe" (2014), "Ai Shin'Yuu" (2015), "Lentera Rohani: Sapaan Kasih dari Cipinang" (2017), dan "Amoreureka" (2018);
10. Baik "Amoreureka" dan "Cualacino", keduanya terbit tanpa menggunakan jasa editing. Editing hanya dilakukan oleh Nuel Lubis sendiri (yang beberapa kali oleh tim editing sendiri). Kenapa demikian? Selain mempertahankan orisinalitas kedua karya, tanpa editing dari pihak penerbit, Nuel Lubis ingin mengajak siapapun untuk menyelami pikiran Nuel Lubis yang sangat random sekali.
Untuk pemesanan:
RADITEENS PUBLISHER
✉ raditeenspublisher@gmail.com
☎ 085230668786 / 085343818888
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^