"Brain wash is one way to attract someone or some group to join their mission or group. It's usually for of their less of number and feel powerless and the actor is a briliant and clever in their academic or their organization, but not equal with their attitude."
Dikutip dari "Fish Story" Gambar-gambar di bawah ini maksudnya. Bukan sederetan kata indah yang mengawali tulisan ini.
Caranya bagaimana?
Begini.
Kebanyakan 'korban'-nya biasanya diiming-imingi dengan segala yang enak-enak. Terserah kalian menyebutnya apa. Kenikmatan duniawi, hedonisme, atau apa, terserah. Itu bisa bermacam-macam bentuk kenikmatannya. Semisal sebuah band tanpa nama, yang diiming-imingi band-nya akan naik daun, albumnya laris manis, punya banyak penggemar di mana-mana, tiap personel ditawari uang segudang, hingga punya istri cantik menawan. Mereka harus mau, jika mau menuruti kehendak si penyuruh, yah dalang pencucian otaknya. Kebanyakan mau jika diiming-imingi yang seperti itu, khususnya buat yang memiliki mimpi setinggi langit.
Atau, bisa juga ada yang menawarkan yang muluk-muluk seperti jaminan masuk surga tanpa menemui kematian, asalkan mau melakukan ini-itu.
Atau bisa pula dilakukan dengan cara mengintimidasi. Korban ditakut-takuti akan diapa-apakan. Keluarganya diculik. Atau dia sendiri akan dikucilkan. Yang terakhir itu biasanya cukup bikin keder pelakunya. Siapa juga yang mau dikucilkan, apalagi diisolasi. Terutama terkungkung dengan segala kata-kata tak enak.
Para pelakunya, jangan salah, melakukannya dengan jalan yang sangat halus. Tak terdeteksi. Biasanya dilakukan dalam kondisi yang tak terkirakan oleh otak manusia. Yah seperti dalam kondisi tidur, ngobrol ngalor-ngidul, atau pernahkah terpikir saat kita mendengarkan khotbah atau dakwah, sebetulnya kita tengah dicuci-otaknya? Seperti itulah. Umumnya para korbannya tak ada yang menyadari. Kalau pun sadar, efeknya selalu sama. Pengaruh dari cuci otak itu akan selalu terbenam. Kebanyakan pula para korbannya itu seseorang yang 'lemah' dan tidak memiliki pegangan kuat. Mungkin mereka juga kurang memiliki hubungan harmonis dengan Sang Pencipta. Bisa jadi ibadahnya hanya kedok.
Untuk terhindarkan diri dari bahaya cuci otak, biasakanlah untuk memiliki pendirian sendiri. Jangan takut dengan segala stigma dan cibiran. Percaya bahwa Sang Pencipta akan senantiasa melindungi. Kalau merasa yang kita lakukan itu jalan atau kehendak Sang Pencipta, hanya lakukan. Jangan takut! Jangan gentar!
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^