Saking Pemalunya, Aku Menahan Lapar selama 6 Jam!

 













Aku lupa kapan aku membawa botol minuman seperti gambar pertama di atas. Apa mungkin saat aku kelas 1 di SD Strada Santo Fransiskus? Mungkin saat itu. Sebab, saat aku pindah sekolah ke SD Markus (yang lebih dekat ke rumah), aku itu pemalu, Gaes. 

Iya, aku itu pemalu. Iya, aku tahu, lantas apa hubungannya? Oh, ada, dong. Saking pemalunya, aku cenderung malu sendiri dalam melakukan apa-apa di sekolah dasar saat itu. Aku berpikir untuk tidak terlalu mencolok di sekolah mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 (karena aku takut di-bully dan takut terlihat berbeda). Agar tidak terlalu mencolok, sampai-sampai aku malu untuk mengunjungi kantin sekolah. Aku takut kebiasaan makan aku ketahuan teman-teman sekolah aku, yang salah satunya adalah aku suka mengelap tangan di baju atau celana setelah makan. 

Aduh, aku malah membocorkan satu rahasia aku, dan itu masih berlaku hingga sekarang. Selebihnya masih banyak kebiasaan buruk aku. 

Oke, kembali ke persoalan botol minuman. Saking pemalunya, jangankan pergi ke kantin, untuk membawa kotak makan siang atau botol minuman saja, aku malu-malu mau. Oleh karena itulah, aku lebih memilih untuk menahankan lapar dan haus. Bayangkan, aku menahan lapar selama enam jam lebih. Walau demikian, kenyataannya aku malah menjadi gemuk. Berpuasa enam jam di lingkungan sekolah, lantas dibayarkan dengan makan banyak di lingkungan rumah dan keluarga. 

Ah, aku mendadak teringat saat aku kelas 2 SD. Almarhumah Mami sampai ke sekolah membawa sekotak bubur kacang hijau agar aku tetap makan di sekolah, dan jangan memilih untuk menahan lapar. Niat sekali beliau. Eh, tapi, kebiasaan itu berhenti saat naik ke kelas tiga. 

Untuk gambar pertama dan kedua (yang di bawah), well, hingga detik ini, aku lebih sering membeli air mineral daripada membawa botol minuman dengan kemasan khusus nan menarik. Ah, mungkin karena jiwa pemalu aku masih ada. 

Eh, apakah ada yang menjadikan botol oli sebagai botol minuman untuk dibawa pergi ke mana-mana? 

Untuk pengunjung dari 1 Minggu 1 Cerita, aku mohon maaf. Aku sengaja menyebarkan link vlog aku lewat sana dalam rangka cari viewer. Cari penonton Youtube itu ternyata susah. Iya, aku salah, dan lebih baik aku meletakkan videonya saja di IMANUEL'S NOTES, yang mana link-nya masih dimusuhi Facebook dan Twitter. Aku janji aku tidak akan meletakkan link vlog aku di sana. Tadi aku dapat teguran. Aku mohon maaf juga sudah membuat kekisruhan saat Maret 2021 yang lalu. Bagaimana kabar dengan grup WA-nya? 
















Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~