Coba tebak, itu di musim berapa? Gambar di atas tersebut merupakan skuad AC Milan di musim 2002-2003. Walau bukan Milanisti, aku pun sepakat berkata bahwa itulah skuad terbaik yang pernah dimiliki AC Milan. Kiper bertinggi besar yang memiliki refleks yang cukup baik macam Nelson Dida. Di depan Dida, dua bek yang cukup sulit dilewati seperti Paolo Maldini serta Allesandro Nesta. Lalu, di depan dua bek tangguh mereka, ada si pengacau serangan lawan, Gennaro Gattuso.
Gattuso, si Badak ini, ditemani oleh deep playmaker, Andrea Pirlo, yang cukup membantu kerja Rui Costa (yang suka digantikan perannya oleh Ricardo Kaka, yang masih sama kreatifnya). Karena itulah, Andriy Shevchenko bisa menggila di depan gawang lawan. Oh, jangan lupa peran winger, Kakha Kaladze. Jangan lupakan pula peran si striker oportunis, Filippo Inzaghi, yang tiba-tiba muncul di hadapan kiper lawan dan mencetak gol. Masih ada pula, Clarence Seedorf yang tetap ngeri-ngeri sedap di posisi kiri atau kanan lapangan tengah.
Bukan maksud meremehkan, skuad AC Milan yang sekarang belum bisa menandingi skuad era Carlo Ancelotti di musim 2002-2003. Yah, ini hanya opini aku. Ada komentar lain? Silahkan berkomentar!
Tambahan, sebagai penutup, aku ingin sekali bisa mengunjungi Stadion Giuseppe Meazza sebagai the real Interisti. Forever blue. Blue in my heart.
Ah, itu untuk Serie A. Untuk La Liga, Real Madrid, dong. Putih, putih, putih. I love white. Pengin ke Santiago Bernabeu, deh. Makin menggemari Real Madrid, saat klub itu pernah ber-jersey warna ungu. Purple in my heart and mind.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^