Selamat Hari Ibu!

 












Sudah enam tahun berjalan kematian Mami. Oke, aku sudah sangat ikhlas menerima kepergian Mami. Aku tidak lagi terlalu sering mengingat beliau. 

Untuk foto Mami, aku sengaja menggantinya dengan foto wali kelas aku dulu, yang sekaligus mentor aku di Tupperware. Kenalkan, Ibu Iin. Yang mau daftar menjadi sales force Tupperware, mumpung tengah murah uang pendaftarannya (hanya Rp 55.000), yuk kontak Bu Iin di 087808877092. Ibu Iin ini sudah seperti ibu kandung untuk aku secara pribadi. 

Oh iya, setelah Mami meninggal, satu-dua tahun setelahnya, anggapan aku tentang sosok ibu mulai berubah. Aku tidak lagi beranggapan sesempit dulu. Ternyata siapapun bisa menjadi sosok ibu untuk kita secara pribadi, yang tidak harus ibu kandung. Sosok ibu tidak harus seorang wanita yang melahirkan kita dengan susah payah. Aura seorang ibu bisa kita temukan di setiap perempuan yang kita temui dan/atau kenal. Berikut ini sepuluh perempuan yang aku kenal yang mana aku seperti menemukan kembali figur ibu pasca kematian Mami pada 24 Juli 2015 yang lalu. 

Sebelum terlambat, aku mengucapkan, "Selamat Hari Ibu!"













Ibu kandung dari seorang junior aku di fakultas Hukum. Melihat parasnya, aku seperti melihat sosok ibu kandung dari almarhum sahabat, yang dulu begitu memahami kepribadian aku. 








Ibu-ibu ini merupakan teman dari Ibu Iin, upline aku di Tupperware. 







Nenek atau Ompung Boru dari teman SMP yang sekarang eksis sebagai Youtuber. Melihat dia, aku bagaikan mendapati sosok Ompung Boru yang meninggal di Februari 2012 yang lalu. Kangen Ompung! 😭







Salah satu upline aku di Oriflame. Ketegasan Sasha Situmorang membuat aku menemukan figur ibu dalam sosoknya tersebut. 







Istri dari Pak Tjondro, salah seorang umat di Gereja Santo Arnoldus Janssen, Bekasi. Terlihat wanita ini seorang ibu yang baik di pandangan mataku. 







Yang kiri, ibu dari Erland, salah seorang sahabat aku. Beliau meninggal dua tahun sebelum Mami meninggal. Beliau merupakan sosok ibu yang begitu perhatian dan peduli pada Erland. Tak jauh berbeda dari Mami aku sebetulnya. 







Wanita berjilbab itu ibu kandung dari salah seorang sepupu aku. Walau sudah memiliki suami lagi dan berpindah agama, Nantulang Dortia ini masih mempedulikan anak-anaknya dari pernikahannya yang sebelumnya. 







Ibu kandung dari Kak Dita dan Ray yang meninggal di bulan September 2017. Sepertinya orangnya baik dan teramat mencintai ketiga anak kandungnya. Aku kurang begitu mengenalnya secara personal. Ada satu kisah menarik di balik kematiannya. Sebelum meninggal, beliau beberapa kali bertemu secara tak sengaja dengan aku. Seperti hendak menyampaikan sesuatu. 






Ibu Maria Bramaniari. Ibu dari almarhum sahabat aku yang meninggal di tahun 2018 yang lalu. Orangnya sangat perhatian dan peduli aku. Untuk kali pertama, ada seorang wanita paruh baya--selain Mami--yang mana aku nyaman sekali mencurahkan isi hati aku kepada Bu Ari.









Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~