Deep Condolences for Tulang Abner

Nuel Lubis bersama Tulang Abner.

Satu orang lagi yang aku kenal telah pergi untuk selamanya. Semuanya bermula sejak 2015. Itu saat Mami aku pergi karena kanker kelenjar getah bening. Lalu, dua tahun kemudian, salah satu sepupu aku yang bernama Rivai Siagian meninggal dunia. Setahun kemudian, di 2018, salah satu sahabatku meninggal dunia. Kemudian, belum ada setahun Dias meninggal, salah satu paman aku dari pihak Mami, akhirnya ikut menyusul ke alam sana.

Namanya Abner. Karena dari pihak Mami, yang menurut adat Batak--juga sudah dibiasakan seperti itu, maka aku memanggilnya Tulang. Aku lupa, Tulang Abner ini abang Mami. Aku lumayan dekat juga dengan Tulang Abner. Sebab, sejak kecil, aku suka dibawa Mami mengunjungi rumah beliau yang berada di Komplek Pinang Griya, Ciledug. Apalagi, 2015 silam, Tulang Abner ini sempat membesuk Mami saat Mami tengah dirawat di Rumah Sakit Siloam yang tak jauh dari Atmajaya. Beliau ikut pulang bersama aku dan Papi saat itu. Yang malamnya, dalam perjalanan pulang, aku sempat menguping obrolan Papi dengan Tulang Abner. Bagian paling berkesan: tentang nazar. Jangan tanya kenapa, aku juga tidak tahu mengapa diriku sangat begitu wow dengan kata nazar yang diucapkan beberapa kali oleh Tulang Abner.

2017 kemarin, aku sempat sendirian saja bertandang ke rumahnya yang masih di Pinang Griya. Tulang Abner pun membalas kunjunganku, yang salah satunya saat beliau mampir ke rumah keluargaku di malam pergantian tahun. Terakhir, di bulan Juni 2018, aku membelikan Tulang Abner dan keluarga kecilnya es krim lima liter (yang sebagai wujud ucapan syukur aku yang baru saja berulang tahun).

Hiks.

😢😢😢😢😢

Good bye, Tulang Abner Siagian! Semoga arwah Tulang diterima di sisi Tuhan Allah! Semoga keluarga kecil Tulang diberikan ketabahan dan masih tetap dalam naungan Allah Bapa di surga. Pasti dapat perlindungan ekstra dari Tuhan Yesus Kristus, Tulang! 😊

Terimakasih juga atas segala kebaikan Tulang untuk aku selama ini! Aku sayang banget sama Tulang! 😁