Bukan soal deskripsi latar tempatnya yang bikin terkesan, bukan juga soal kedalaman si penulis yang cukup paham dunia seni. Namun cara membawakannya itu yang menarik perhatian. Sudut pandang yang digunakan Mbak Enno itu... wah banget. Mbak Enno menggunakan sudut pandang 'dia sebagai pengamat yang sok tahu'. Si narator seolah-olah nyaris selalu berada di dekat tiap tokohnya.
Selain soal sudut pandang, yang bikin terkesan lainnya itu adalah: soal plotnya yang cukup kompleks dan tak terduga. Alurnya itu cukup kompleks. Tak melulu bicara soal cinta, padahal dari judulnya saja kita tahu ini novel cinta. Ceritanya benar-benar di luar dugaan. Siapa sangka, di tengah-tengah cerita, kita disuguhi sebuah kisah hilangnya lukisan Picasso dan tak menyadari pelakunya itu... yah sepupu si tokoh utama. Diksinya juga berkelas, walau ada pemborosan kata. Tapi sih, novelnya memang bagus sekali dan jelas ini konsumsi dewasa. Bukan karena ada unsur pornonya, tapi memang temanya (agak) berat untuk dibaca oleh para pembaca remaja.
sumber |
Barcelona Te Amo ini sendiri bercerita mengenai Katya. Itulah tokoh utamanya - bersama Manuel Estefan, seorang kurator asal Catalan, Spanyol. Dia ini pergi kuliah ke sana demi satu misi: agar Sandra, sepupunya yang manja dan anti tanggung jawab bisa bahagia bersama Evan. Evan ini teman bermain mereka berdua yang rupanya punya rasa ke mereka berdua sekaligus; dan menariknya, keduanya menyukai Evan.
Selepas kuliah di sana, terjadilah suatu insiden yang melibatkan Sandra. Insiden itu membuat Sandra mengungsi ke Spanyol dan lagi-lagi mengacaukan kehidupan Katya. Awalnya Katya bisa bersabar. Makin lama, kesabarannya habis (walau bagian saat emosinya memuncak itu terasa kurang gereget). Hilangnya lukisan Picasso; hancurnya lukisan Dandelion ciptaannya; hingga skandal yang diciptakan sepupunya itu, membuat Katya senewen. Ia menyuruh Sandra pulang ke Indonesia, berikut ia menyusulinya untuk membereskan skandal tersebut. Seusai skandal itu, ini benar-benar gimik sekali. Benar-benar tak menyangka, Manuel Estefan yang kaku mengungkapkan cintanya pada Katya. Dari awal cerita sampai akhir, tak ada petunjuk sama sekali soal akhir ceritanya itu. Sebab, hubungan Katya dan Manuel memang terlihat seperti hubungan profesi belaka.
Hmm... akhirnya tibalah saatnya memberikan nilai. Tak tanggung-tanggung, novel Barcelona Te Amo ini dapat nilai 9, deh.
udah baca. jadi pengen ke Barcelona tuh abis baca novel ini hehee
ReplyDeletecinta, cinta, cinta...
ReplyDeletehoek...
yang punya blog jangan-jangan jomblo. kemari deh :p
Tadi waktu pertama baca judulnya, kirain tentang sepak bola soalnya ada barcelona sih :)
ReplyDeleteBelum baca novelnya jadi belum tahu kenapa lukisannya Picasso bisa hilang :)
aku tuh suka baca buku yang settingnya diluar begini jadi serasa lagi jalan-jalan kesana
ReplyDeletejadi kapan nih gue bisa liat buku lo di gramed brooo? :D
ReplyDeleteFrom Nuel to Sukro "TUKANG COLONG":
ReplyDeleteSomeday, it will. Sabar aja bro.... Pasti itu! Hehehe
belum pernah liat.
ReplyDeletedi gramedia padang juga rasa2nya belum liat. kemarin abis dari gramedia borong 4 buku buat dibaca2 selama libur panjang
ini buku baru yah bang nuel?
gue kira ini bolaa eh taunya buku, salam kenal broh :)
ReplyDeletepinjam novelnyaaaa... :P
ReplyDeletemas kapan bukumu ke Gramed...
ReplyDeletenovel pendek punyamu dl itu cukup bagus buat dicetak lho...
cm perlu beberapa sentuhan di beberapa sudutnya..
:)
semangat ya...
@ Aul:
ReplyDeleteBisa dibilang buku baru... Soalnya seingatku, keluar akhir 2012.
@ Dihas:
Ciyus?
Eh tapi naskah yang mana? Atlantis Destiny, Destiny 41, atau Deja vu? Yang ada tokoh siapa?
bukan itu deh kayaknya....
ReplyDeleteyang my romance love tu tulisan mas nuel bukan ya...?
soalnya file nyampur-nyampur sama penulis-penulis "berbakat" lainnya....
:)
kalo bukan berarti ya bukan....
Maaf PHP...
:'(
Oh itu.... Iya, aku ingat... Nama filenya emang masih itu dulu waktu dikirim ke kamu.... hahaha.... Thank's yah.... :D
ReplyDelete