source |
Genre: Fiksi
Penulis: Ahmad Fuadi
Buku ini menceritakan kehidupan seorang anak Padang bernama Alif Fikri yang merantau ke tanah Jawa untuk mengikuti pendidikan di Pondok Madani. Awalnya, dia terpaksa masuk ke situ. Sebelumnya dia bertekad untuk masuk ke sebuah sekolah umum, khususnya SMA ternama di Sumatera Barat di sana. Namun amaknya (ibu dalam bahasa Padang) mengingininya masuk ke sekolah agama.
Setelah mengalami pergolakan batin, Alif akhirnya (terpaksa) masuk sekolah agama. Namun dengan satu syarat. Ia ingin masuk pondok pesantren di Jawa bernama Pondok Madani (PM) seperti saran pamannya, Etek Gindo, bukan ponpes (pondok pesantren) yang ada di Padang.Mau tak mau, amaknya setuju. Yah karna akhirnya si Alf mau juga masuk sekolah agama. Dan jadilah Alif memulai petualangannya di Pondok Madani di Jawa sendirian.
Di Pondok Madani ini, Alif benar-benar digembleng layaknya seorang bintara di sekolah militer. Karena pendidikan di sana, sungguh ketat. Apalagi, di sana, para santrinya hanya diperbolehkan menggunakan dua bahasa saja: Arab dan Inggris. Bahasa Indonesia dan bahasa daerah haram hukumnya.
Di ponpes ini, awal-awalnya juga, Alif dengan 5 temannya terpaksa menjadi jasus (mata-mata) yang mengawasi dan mencatat setiap pelanggaran yang ada. Mereka berenam terpaksa menjadi jasus, karena mereka ketahuan melakukan pelanggaran oleh Kepala Keamanannya, Tyson. Mereka terlambat beberapa menit ke masjid. Itulah pelanggaran yang mereka lakukan.
Walaupun pendidikan di Pondok Madani cukup ketat, Alif banyak sekali mendapatkan banyak pengalaman-pengalaman menarik di sana. Pengalaman-pengalaman di sana tak kalah menarik dengan temannya yang sekolah di SMA bernama Randai. Salah satu pengalamannya itu ialah saat Alif mengikuti sebuah pertandingan sepakbola yang gara-gara komentatornya menggunakan bahasa Arab jadi diprotes oleh warga sekitar yang mengira ayat-ayat Al-Quran digunakan seenak udelnya di lapangan bola. Hehehe..
Ending novelnya itu, nanti akan berakhir dengan pertemuannya Alif Fikri dengan kedua temannya, Raja dan Atang di Trafalgar Square, London. Oh yah, walau dari awal novelnya bernuansa islami, sesungguhnya novel ini tidak menggurui soal islam. Tapi sih, buat kalian yang non-islam (termasuk saya) dan imannya lemah tidak dianjurkan membaca novel ini.
Diksi di novel ini juga bagus. Tak kalah dengan tetraloginya Andrea Hirata. Novel ini juga banyak sekali memuat kata-kata mutiara seperti:
Kullukum ra'in wakullukum masulun an raiyatihi. Setiap orang itu pemimpin dan tiap orang bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya
Ajtahidu fauqa mustawal akhar. Berjuang di atas rata-rata usaha orang lain
Man shabara zhafira. Siapa yang sabar akan memetik hasilnya
Do you know why you are stupid? Because you forget the alhadits and koran and you forget what Allah and his prophets taught us
Dan tentunya yang utama, kata-kata "Man Jadda Wajadda" nya yang terkenal. Hehehe.
Satu lagi kelebihannya Ahmad Fuadi daripada Andrea Hirata. Dia sungguh detail dalam bercerita, sehingga saya jadi terbawa suasana cerita novelnya dan bisa merasakan yang dia rasakan ketika sekolah di PM. Mau tak mau, saya jadi terus dan terus membacanya. Oh yah 5 menara itu itu sebetulnya merupakan nama-nama tempat tempat para anggota Sahibul Menara akan mengadi nasib. Alif Fikri di Amerika Serikat, Raja Lubis di London, Baso Salahuddin di Arab Saudi, Atang di Mesir, dan dua temannya, Said dan Dulmajid di Indonesia.
Terakhir, saya memberikan skor perfect. 10 dari 10 bintang.
Semoga filmnya nanti sebagus novelnya.: )
novel itu emang bagus bangeett, bikin mupeng pas cerita di pondok madani ada energi tersendiri kayak di hipnotis gitu... :)
ReplyDeletenovel lanjutan 5 menara belum kelar Nay baca niih *Ranah 3 warna* yang nyeritain alif bisa keluar negri.. keren banget perjuangannya...^^
best seller, memang bagus novelnya ya
ReplyDeletemantap tuh novel, ane ikutan rating 10 dah
ReplyDeleteman jadda wa jaddda
huwakaka
tapi cara penyampaiannya agak datar, kembali lagi ke masalah selera sih, tapi saya kurang terhibur dengan novel ini...
ReplyDelete:))
Buku oke nih, mudah2an film nya nanti sebagus bukunya.. Salam Man Jadda Wa Jada :)
ReplyDeleteman jadda wa jada, gak sabar mau nonton filmnya :) bukunya aja udah bagus
ReplyDeletetau novel ini waktu nonton kick andy...
ReplyDeletekata" mutiaranya bhs Arab n inggris,, keren~
Saya baca buku ini juga, bagus tapi saya lupa ceritanya wkwk...
ReplyDeleteAku nunggu filmnya aja deh~
hahah!!D :D http://Photos5830.xxx-cats.com/Photos-0403y8m8m3m1k.jpg
ReplyDeleteIni mau difilmkan, tayang tahun depan. aku nunggu nih, wajib tonton
ReplyDeleteWaw, pasti berat jadi sutradara film ini. Gue mau beli tp gak ada duit, hiks..
ReplyDeleteyang aku sangat suka dari buku ini adalah tentang konsep ujiannya, bagaimana di sebuah sekolah, dari mulai kepala sekolah sampai ke penjaga kantin mendukung situasi kondusif untuk ujian dan ujian itu meskipun berat terasa sangat menggairahkan gitu :D
ReplyDeletehehe, dhe belum pernah baca ni novel bang.. niatnya sih pengen baca, tapi pas udah mo baca keburu dapat kabar kalo nih novel bakal di film kan.. yowes, nunggu filmnya aja.. :D
ReplyDeletesangat setuju kalo tulisan Ahman Fuadi lebih menarik daripada milik Andrea Hirata. baca yg seri kedua juga Om Nuel, yg 'ranah 3 warna', asik juga tuhh :)
ReplyDeleteSudah berbulan-bulan buku ini ada di deretan koleksi buku-buku saya, tapi sayang masih belum sempat baca hehehe.
ReplyDeleteBaca postingan ini kok ya saya jadi pingin baca nih. Thanks ya Nuel :)
jujur w boleh pernah baca tetap novel satu ini,soalnya w lebih prefer sama novel sangiannya yaitu " 9 Summers 10 Autums " karena cerita mengena banget dihati sumpah
ReplyDeleteentah kenapa kurang tertarik baca novel ini.
ReplyDelete@ ellious: yapi coba deh sesekali baca. cukup inspiratif menurut gue..
ReplyDelete@ andy: thank's masukannya. ^^
@ iman: sama2.... ^^
@ armae: sayang lagi ga ada duit. lagi nunggu kontes yang ngehadiain buku itu. hehehe
@ dhenok + una: baca dulu dong baru nonton filmny. :P
@ tiara + mbak ami+ jiah + adira + nasrul + naya: Setuju....
@ feby: bener banget. hahaha
@ NF + lidya: :)
@ honey: bener banget. kembali ke selera sih. :D