Polisi bukan damkar. Damkar pun bukan polisi. Itu sudah jelas sejak kita masih SD. Damkar diajarkan untuk memadamkan api, polisi untuk mengamankan situasi. Dua profesi berbeda, tapi keduanya sama-sama penting.
Belakangan ini, publik heboh. Ada insiden sopir ojek online terlindas, ada pula kasus-kasus yang menyeret oknum polisi. Lalu keluar komentar sana-sini: "Citra polisi makin jelek!" Memang, sulit dipungkiri, citra polisi sedang berada di titik rawan.
Namun, mari kita jujur sebentar. Citra itu tidak bisa dibangun instan, apalagi hanya dengan video kampanye. Meskipun demikian, bukan berarti kampanye itu sia-sia. Justru di situ ada usaha dan niat dari kepolisian. Bahwa para polisi Indonesia masih memiliki harapan untuk NKRI. Bagi aku pribadi, itu sudah patut diapresiasi.
Kalau kita berpikir jernih, POLRI ini bukan sekumpulan malaikat yang tak pernah salah. Mereka manusia juga. Ada yang baik, ada yang khilaf. Sama seperti profesi lain. Yang membedakan mereka dari profesi-profesi mana pun, polisi selalu saja menjadi sorotan. Salah sedikit, efeknya bisa besar. Itu hal yang wajar, karena polisi adalah wajah hukum dan keamanan.
Namun justru karena itulah, aku ingin bilang, kita masih membutuhkan polisi. Seburuk apa pun citra yang sedang menimpa, kita tidak bisa hidup tanpa mereka. Bayangkan kota tanpa polisi. Lalu lintas semrawut, kejahatan merajalela, hukum hanya menjadi slogan. Aku pun yakin kita tidak mau itu terjadi.
Maka, sebagai masyarakat, aku tidak ingin sekadar mengkritik. Aku ingin mendukung. Dukungan ini bukan berarti menutup mata dari kesalahan. Dukungan artinya mengingatkan dengan cara yang lebih sehat dan bukannya mencaci maki dan membandingkan polisi dan damkar (sungguh perbandingan yang tidak apple to apple). Maka, ayolah, perbaiki diri. Ayo tunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat bisa kembali. Ayo, dukung lagi para polisi kita.
Aku pun percaya banyak polisi baik yang bekerja tanpa pamrih, yang tidak pernah masuk berita, tapi setia menjaga pos malam, mengatur lalu lintas, mengungkap kasus pencurian kecil di kampung. Mereka yang tidak pernah viral, tapi justru menjadi tulang punggung keamanan sehari-hari.
Citra bisa jatuh, tapi kepercayaan bisa dibangun lagi. Syaratnya, POLRI harus berani menindak tegas oknum, membuktikan bahwa institusi ini tidak main-main dengan integritas. Saat itu dilakukan, masyarakat pelan-pelan akan kembali percaya.
Alhasil, kalau ada yang bilang citra polisi makin jelek, saya justru ingin bilang: jangan menyerah. Justru sekarang saatnya POLRI membuktikan diri. Tidak cukup dengan video, tapi dengan aksi nyata.
Karena polisi bukan damkar, itu memang benar adanya. Faktanya polisi mana yang bertugas untuk memadamkan api. Setahu aku, pihak kepolisian bertugas untuk memadamkan rasa takut, rasa curiga, dan api ketidakpercayaan yang bisa membakar bangsa dan negara Indonesia ini.
Untuk itu, aku akan tetap mendukung POLRI. Karena tanpa polisi, kita semua akan berjalan tanpa arah.
Dengan postingan ini, aku ikut serta dalam memberikan dukungan kepada Kosmas Kaju Gae. Kosmas Kaju Gae tidak berhak untuk dipecat dari institusi kepolisian. Mohon untuk ditinjau ulang keputusannya.
Join:




Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^