Di akhir Mei ini, aku mau bercerita tentang... sebuah kesaksian iman. Terserah, jika kalian mau tidak percaya.
Intinya, sebelum kemarin (30/5), selama beberapa hari kemudian, pandangan aku kabur sekali. Seperti ada kabut kasatmata yang menghalangi pandangan aku. Itu sangat mengganggu. Sampai-sampai aku sering berasumsi liar. Jangan-jangan begini, Jangan-jangan begitu.
Sampai akhirnya, beberapa hari setelah hari ulang tahun aku yang jatuh pada tanggal 26 Mei yang lalu, di tanggal 30, mendadak aku ingin mengunjungi sebuah gereja Katolik, yang sebenarnya tak jauh dari rumah aku. Dengan bersepeda, hanya sekitar 10-15 menit. Sekaligus aku ingin meletakkan salinan doa Novena Santo Tadeus, yang wujud dari ucapan syukur karena sudah diberikan kesempatan untuk menginjakkan kaki di usia 37. Ditambah lagi, banyak berkat aku terima sejak rutin berdoa selama 1,5 bulan terakhir.
Selanjutnya, selesai berdoa dan meletakkan salinan doa di Goa Maria, tak ada angin, tak ada badai, seperti mendengar bisikan, rasa-rasanya aku ingin membasuh kepala aku sebanyak sembilan kaki dengan menggunakan wastafel yang ada di dekat Goa Maria. Di basuhan yang ke sembilan, aneh bin ajaib, pandangan mata aku mulai jernih. Tidak jernih-jernih amat, tapi setidaknya, tidak seburam sebelum aku mengunjungi gereja Katolik tersebut. Kepalaku pun tidak berat yang di hari Kamis, saking beratnya kepala, aku sampai nyaris ambruk. Bahkan aku sempat muntah-muntah di jam dua subuh.
Begitulah kesaksian aku menjelang pergantian bulan dari Mei ke Juni 2025. Yang aneh, tapi nyata.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^