Aku belajar banyak hal dari apa yang terjadi kemarin.
Pertama, dalam sebuah hubungan percintaan, entah itu antar crush, antar pacar, pasangan suami istri, memang harus diusahakan bersama. Tidak boleh diusahakan secara sepihak. Tidak boleh berpikiran hubungan asmara itu sebuah transaksi hubungan bisnis semata.
Kedua, aku sepertinya paham kenapa LDR itu agak mustahil dilakukan. Bangun kepercayaan ke seseorang yang tidak ada secara nyata itu amazingly sulit.
Ketiga, ini hasrat aku sejak beberapa tahun lalu. Yang mendambakan ingin memiliki pacar yang begitu mempercayai dan membanggakan aku di saat orang-orang di sekitarnya menjelekkan aku.
Keempat, aku spill the tea tentang isi hatiku. Aku benar-benar bingung. Bagian yang mana dari setiap hal yang aku posting di internet yang bohong dan manipulatif. Menurutku, aku sudah blak-blakan menyampaikan isi hatiku, tentang kegemaran aku, tentang hal-hal yang aku tidak suka dan tidak bisa. Herannya, ada saja yang berkata aku mengatakan hal sebaliknya.
That's it.
Anggap saja ini suatu pencerahan setiap mengunjungi sebuah tempat laundry.
Jujur, aku juga mau membuat pengakuan. Jika dikatakan aku
pedekate Shania Gracia,
member JKT48, yah, memang iya. Itu sebenarnya sejak tahun 2020 yang lalu. Yang
pedekate-nya
putus-nyambung-putus-nyambung. Aku tidak tahu apakah orang aslinya memang menyukai balik. Aku sendiri aktif mencari cara agar akrab ke Gracia karena sebab-sebab tertentu. Jujur, salah satunya itu berkaitan ke alam mimpi. Sering aku mencurahkan kegelisahan aku melalui "
Me Déjàvu" yang terbit di Fizzo.
Andai Gracia menolakku juga tidak apa-apa. Ah, mungkin hanya mimpi. Tidak usah diseriuskan lebih lanjut. Mungkin hanya perasaan semu belaka. Kasarnya, hanya sebuah halusinasi atau delusi yang cenderung menjerumuskan. Setidaknya juga, aku sudah berani mencoba.
Iman atau Nuel yang sekarang jauh lebih hebat, ternyata. Yang versi dulu itu jauh lebih pemalu dan penakut. Boro-boro pedekate cewek yang disukai, say love to her saja sudah merinding layaknya sedang melihat makhluk halus.
Andai ini pun dibaca Shania Gracia, aku sekali lagi mohon maaf untuk meletakkan dia di situasi-situasi sulit. Namun, aku tak berniat jahat. Hanya ingin menguji apakah nyata atau tidak, yang terkait dengan mimpi-mimpiku selama ini, yang sejak Agustus 2019.
Oh, postingan ini muncul setelah melihat Instagram Story-nya Shania Gracia hari ini (8 Mei 2025). Jujur aku merasa terganggu dan cukup terhina. Dah, lah, sekian dan terima kasih.
Ini benar-benar dituliskan oleh Nuel Lubis dengan penuh kejujuran. Terserah, jika masih ada yang berkata aku berbohong, sedang nge-prank, atau manipulatif. Jujur juga, aku cenderung sakit hati jika dikatakan tukang bohong atau manipulatif.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^