Di suatu waktu, Ernest Prakasa menulis seperti ini:
"Padahal belajar minta maaf lebih gampang daripada belajar nyablon ya."
Seseorang--yang anggap saja penggemar Ernest--membalas:
"E(rnanda) harusnya belajar dari koh Ernest:1. Minta maaf tanpa bela diri.2. Menghilang untuk sementara waktu.3. Kembali lagi seolah nggak ada apa-apa."
Lalu, beginilah tanggapan Nuel Lubis:
Aku mendadak teringat, pernah ada yang berkata, selalu ingat tiga kata sakti ini jika mau lancar bersosialisasi dengan orang lain. Itu adalah terima kasih, maaf, tolong.
Jika baru saja menerima kebaikan orang lain, ucapkan, "Terima kasih!"
Jika berbuat salah, ucapkan, "Maaf!"
Jika ingin dibantu dan berharap perhatian, katakan, "Tolong!"
Ternyata, kasus yang menimpa Erspo, Ernanda, Makna, dan Coach Justin makin membenarkan pernyataan yang entah dari mana aku dapatkan. Bahkan, saking saktinya, untuk mengucapkan tiga kata tersebut, perlu kursus keterampilan khusus.
Sudah, begitu saja.
C'est la vie!
Bahkan, apa yang aku tuliskan di atas tersebut, mungkin saja berlaku secara universal atau global.
Mendadak aku benar-benar kasihan dengan Ernanda. Semoga kasusnya cepat selesai dan tidak merembet ke mana-mana. Utamakan prinsip kekeluargaan, please.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^