Asumsi Orang-Orang tentang Nuel Lubis (dan, Adakah yang Mau Membayar untuk Membaca Cerita Ciptaan Nuel Lubis?)

 














Aku sering dikira pemalas. Yang aku cukup terganggu dituduh pemalas. Yah, aku pun coba meminta maaf, khususnya ke orang-orang terdekat aku (terlebih lagi keluarga kandung atau besar), jika sisi yang menurut aku rajin itu kurang terlihat. Mungkin aku lebih terlihat sering main ponsel atau gawai. Percayalah, aku sibuk dengan gawai yang aku miliki. Punya kesibukan sendiri yang tak semua orang bisa menganggap itu sebagai sebuah kesibukan. 

Kelihatannya main-main. Nyatanya, itu aku jalani dengan penuh keseriusan. Selanjutnya, berharap itu bisa berbuah uang. 

Kadang, aku bingung juga agar menunjukkan aku terlihat rajin. Sejak sepuluh-sebelas tahun lalu, anggapan 'pemalas' sering melekat kepada aku, meskipun aku merasa tidak semalas yang orang lain pikirkan. 







Captured by: Instagram Story-nya Canting Kanaka






Ah, sudahlah. Lebih baik terus mengembangkan setiap talenta yang Tuhan berikan kepada aku. 

Yuk, jangan lupa untuk membaca ME DÉJÀVU di FIZZO, yang sudah terbit lagi--maksudnya, bab terbarunya. 

Eh, tertarik tidak untuk mengeluarkan nominal Rp 10.000 untuk membaca cerita fiksi buatan aku? Alur ceritanya sungguh tak terprediksikan. Cukup menghibur. Jika tertarik, bisa mampir ke: 


Bisa bayar dengan DANA, OVO, GOPAY, atau TRANSFER BANK. 























Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~