Berbagi Kasih Sayang, Berbagi Kebaikan














Halo, Februari. Aku ternyata lupa berkata seperti itu di awal bulan ini, hehe. Oh iya, di bulan ini, ada Valentine's Day, satu hari yang identik dengan kasih sayang. Karena itulah, aku akan berbagi kisah kasih sayang yang datangnya dari salah seorang teman kerja yang tinggal di Medan, Sumatera Utara. Sudah diedit, dan simak, yuk. 
















Duh, cara Tuhan, tuh, memang ajaib dalam menolong yang sedang kemalangan. Ada saja orang baik yang jadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong.

Untuk menaikkan elektrolit (dalam tubuh) biasanya bisa minum sop guguk (anjing, maksudnya), Pocari Sweat, atau angkak. Nah, dari seberang kamar Ido, sama keluhannya dengan adik aku. Langsung, dong, keluarganya order by phone tanpa babibubebo, memberikan kita dua plastik sop guguk. Baik sekali. 

Ada lagi, kenalan sesama yang jaga di ICU, tapi mereka sudah bisa pulang duluan ke rumah. Tapi, begitu baiknya, dia menjenguk kita lagi saat sudah masuk kamar, dan mau pergi lagi--keluar rumah sakit--demi mencari sop guguk dan membelikan jambu merah.

Kalau dipikir-pikir, mereka ini baru kenal. Bisa baik begitu. Sementara (segelintir) orang terdekat belum tentu seperti ini perbuatannya.













Apa? Itu bukan cerita kasih sayang? Padahal, menurut aku, wujud kasih sayang itu adalah kebaikan atau perbuatan baik. Saat kita bilang akan berbagi kasih dengan orang, itu berarti kita akan berbagi kebaikan dengan orang. Berbagi kebaikan dengan pacar atau istri (dari sudut pandang si penulis yang berjenis kelamin laki-laki) , itu artinya berbagi hal-hal manis dengan pasangan. Berbagi hal manis pun tak jauh berbeda dengan berbuat baik. Mana ada perbuatan jahat yang manis, sebetulnya. Manis di awal, ujungnya pahit iya. Sementara perbuatan baik itu--walau pahit di awal--ujungnya manis. 

Apakah Anggur Merah itu manis? Entahlah, tanyakan saja pada juniorku di fakultas Hukum Atmajaya yang baru saja lulus di bulan penuh cinta ini. Selamat, yah. 

Apa? Nyinyir? Sokide? Sokiye? Ambil sisi positifnya saja, Kawan. Ini hanya sebuah self reminder agar terus berbagi kebaikan, meskipun tidak di hari kasih sayang atau Natal. 

Jangan lupa, ada kemungkinan tahun depan ibukota Indonesia sudah tidak di Jakarta lagi. Yuk, perbanyak kenangan manis dengan Jakarta yang masih sebagai ibukota negara. 





















Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~