Tidak Ikut-Ikutan Tren Lato-Lato

 














Sekarang lagi mewabah permainan lato-lato, yah. Yang sampai adikku di rumah ikut membeli lato-lato. Dan, apakah seorang Nuel Lubis akan ikut mencoba permainan yang katanya dilarang di Amerika Serikat? 

Oh, tentu saja tidak. Sejak kecil, aku sudah terbiasa untuk tidak mengikuti tren di sekitarku. Saat masih SMP saja, aku tidak ikut-ikutan membeli mobil mini four wheel drive (baca: tamiya), crush gear, atau beyblade. Di masa SMA, aku tidak ikut-ikutan bermain kartu Yu-Gi-Oh. Masih banyak beberapa tren permainan yang tidak aku ikuti, dan hanya mengamati perkembangannya. Lagipula, usiaku sudah tiga puluh empat tahun. Aneh saja, aku malah ikut-ikutan bermain lato-lato. 

Aku tetaplah aku, yang mana orangnya kudet (kurang update, red). Aku cukup puas hanya menjadi pengamat kehidupan. Yang mana seperti video paling bawah berikut ini. Aku minta diajarkan seorang bocah untuk bermain lato-lato. Simak, deh! 













Walau demikian, ada kalanya aku mengikuti tren yang ada. Seperti saat aku kelas 2 SMP. Aku ikut-ikutan adikku untuk membeli tamagochi. Aku juga pernah terbawa arus untuk ikut bermain roller blade di tahun 1995-1996.

Atau, pula, saat masih SD, aku terpengaruh teman-teman aku untuk ikut-ikutan permainan "Ledek-Ledekan Nama Orang Tua", seperti gambar di atas berikut ini. Kenapa mirip dengan apa yang aku alami? 

Kuingat, saat itu, aku baru saja pulang dari sekolah. Kurang lebih sekitar lima belas menit, ada teman sekolah lewat, dan entah apa maksud dia meneriakkan nama Papi di depan rumah, yang kebetulan ada Almarhumah Mami duduk di teras rumah. Aku nyaris tergelak melihat kelakuan si teman. 

Oh iya, kembali ke persoalan tren, aku lebih sering tidak mengikuti tren, sih. Aku serius. Jika masih bisa kuelakkan, yah, aku tidak akan menjerumuskan diri ke tren yang ada. Selama ini, aku sanggup untuk tidak mengikuti tren. Alah bisa, karena biasa.o

Omong-omong, kita lihat tren ini sampai kapan? 















Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~