Another Story of Luis Suarez (and Sofia)

 














Luis Suarez terlahir dari keluarga miskin. Saat dia berusia sembilan tahun, dia sempat bekerja sebagai penyapu jalanan. Di sela-sela menyapu jalan, dia masih saja menyempatkan diri untuk berlatih sepakbola. 

Hingga tak terasa, di usianya ke empat belas tahun, dia jatuh cinta kepada seorang gadis bernama Sofia. Keduanya saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius lagi. Sofia sungguh menjadi figur penting dalam kehidupan Suarez. Perempuan itu selalu mendukung dan membela Suarez dalam segala kondisi. 

Sialnya, beberapa tahun kemudian, di tahun 2003, Sofia memutuskan pindah ke Barcelona. Sofia harus melanjutkan studi di Spanyol. Mau tak mau Sofia harus meninggalkan Suarez di Uruguay. Tentunya berat sekali untuk seorang Suarez yang harus menjalani hubungan jarak jauh dengan Sofia, pujaan hati yang sangat dicintai. Begini ucap Suarez:

"Ketika Sofia tinggal di Spanyol, aku berhenti untuk bermain sepakbola. Tapi, saat itu, aku sadar bahwa aku seharusnya mendedikasikan diriku sendiri untuk olahraga indah ini."

Karena itulah, di usia Suarez yang ke enam belas, dia bertualang ke Barcelona demi bertemu Sofia, pujaan hatinya. Saking cintanya kepada Sofia, Suarez sampai memiliki pengalaman pahit di bandar udara negara Spanyol. Awalnya dia tak memiliki uang untuk berpelesiran, sehingga dia harus meminjam uang dari saudara laki-lakinya. Itu belum ditambah dengan jarak Uruguay ke Barcelona yang cukup jauh untuk seorang remaja berusia enam belas tahun. Suarez bahkan belum memiliki tujuan jelas untuk apa dia di sana. Suarez sempat diinterogasi pihak imigrasi Spanyol selama berjam-jam. Saat proses interogasi selesai, malangnya Suarez tidak memiliki alamat Sofia. 

Bukan Suarez namanya, jika sudah menyerah. Demi kekasihnya, Sofia, dia mulai bekerja lebih keras. Tak heran Suarez akhirnya dipanggil oleh klub sepakbola dari Belanda, Groningen. 

Selanjutnya, kita semua apa yang akan terjadi. Dari Groningen, Suarez berpindah-pindah klub seperti Ajax Amsterdam, Liverpool, Barcelona, hingga Gremio. Kapanpun Suarez mencetak gol, setiap golnya selalu didedikasikan kepada Sofia, yang sudah dinikahinya. 

Luis Suarez mungkin sosok kontroversial di kancah sepakbola. Barangkali, di antara kita, kita masih belum bisa melupakan momen Suarez menggigit (Tahu, kan, maksudku?!). Akan tetapi, tak banyak di antara kita yang mengetahui bahwasanya Suarez memiliki sisi lembut dalam kehidupan pribadinya. Dalam hal ini, bagaimana Luis Suarez memperjuangkan mati-matian Sofia. Bayangkan, di usia enam belas tahun, Luis Suarez melanglang buana demi menyusul sang pujaan hati. Dia tak mempedulikan dirinya yang harus menjalani interogasi berjam-jam di kantor imigrasi Spanyol. 

Omong-omong, selamat ulang tahun, Luis Suarez yang ke-36 (dia berulang tahun pada tanggal 24 Januari yang lalu). Semoga hubunganmu dengan Sofia tetap langgeng. 












Omong-omong, aku juga mengucapkan, "Terima kasih!" atas seluruh yang sudah diberikan oleh Hugo Lloris yang memutuskan untuk pensiun dari tim nasional Perancis. Terima kasih atas trofi Piala Dunia-nya. 

Di bawah ini, betapa dahsyatnya kekuatan mimpi. Dari yang sebelumnya hanya memegang miniatur Piala Dunia, Julian Alvarez akhirnya mengangkat trofinya betulan. 





















Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~