J itu Jontol Kobochan

 













Ada seorang teman yang terus menerus bertanya siapakah sosok J yang aku maksud dalam salah satu tulisan aku di IGNITE GKI, yang ini: Sosok J yang Membuat Aku Tersadar

Oh, itu hanya salah seorang teman dari teman aku yang sesama fan 48 Group (hell, yeah, I just admit, I ever been into idoling world!). Aku tidak tahu apakah itu nama asli atau bukan, namun sepertinya bukan. Nama yang tercantum di kontak BBM-nya adalah Jontol Kobochan. Dari hasil penelusuranku, sepertinya juga si Jontol ini merupakan warga Surabaya dan sekitarnya. Si Jontol ini  sering menggunakan down picture BBM-nya dengan foto yang sepertinya dirinya tengah berada di daerah pemakaman. Untuk aku di Desember 2014 yang lalu, sesuai tulisan aku itu pun, itu hal yang luar biasa. Entahlah, saat itu, hingga bulan itu, aku masih beranggapan bahwa menunjukkan foto tengah di makam kepada khalayak adalah sesuatu hal yang tabu. Yang lambat laun, entah kenapa pula perkenalan singkatku dengan sosok bernama-pena Jontol Kobochan itu cukup sukses membuatku agar tidak merasa ngeri dengan kematian atau segala hal yang berhubungan dengan kematian. Toh, pada dasarnya, manusia akan kembali ke pangkuan Allah pula. 

Begitulah sedikit latar belakang dari tulisan aku tentang Jontol tersebut. Di saat itu pula, aku sering mengalami banyak kejadian di luar nalar, yang beberapa kali membuat aku dan Almarhum Dias bertengkar hebat. Salah satunya adalah mimpi aku bertemu gadis kecil berambut panjang dan bertubuh kurus seperti tiang listrik yang pernah berkata padaku di alam mimpi seperti ini: "Memangnya kalau cuma pegang rokok doang, langsung jadi perokok juga?"

(Iya, Dedek Gemes pecinta korea-koreaan--yang pernah meminta papanya membelikan tanktop dari Korea, Abang--yang sudah cukup senang dengan anime Jepang--harus akui kamu yang benar. Oh iya, Dek, memangnya di Jakarta, tanktop-nya kurang bagus apa, sampai harus berburu tanktop ke Korea?) 

Oh, shit, saat itu, aku sangat terusik dengan segala hal yang berhubungan dengan vape alias rokok elektrik. Aku bahkan memiliki keingintahuan maha tinggi tentang seseorang. Seperti ingin terus mengenal dan mengenal sosok perempuan bergaun putih seperti Putri Diana. Well, dulu aku sangat mengagumi kecantikan perempuan tersebut--yang akhirnya membuat diri ini melupakan sosok cinta monyet pertamaku yang seorang perempuan berkacamata. Untuk kali pertama, aku bisa sejatuh-cinta ini dengan perempuan yang tidak berkacamata. 

Di tahun 2014 itu pula, aku menemani Dias dengan masalah anehnya bersama seorang perempuan, yang aku belum berani buka identitas perempuannya (sebut saja dia Maria Cinta yang Hilang). Tentang itu, sebagian pengalaman aku bersama Dias tertuang di dalam Dìas Amoras de Angel yang terbit di KBM. Sosok perempuan yang seperti Putri Diana itu disamarkan sebagai Zhafira Jupriantono di novel tersebut. Beberapa nama tokoh di sana memang dari teman-teman aku dan Dias, dan maaf saja, identitas mereka semua dirahasiakan (demi alasan khusus yang aku belum berani umbar). 

Aku juga harus menyemangati salah seorang teman yang mesti segera meluluskan diri. Di saat yang sama, aku mulai belajar berbisnis. Novel pertama keluar di tahun yang sama pula. Aku aktif pula menulis di situs jejepangan terkeren. Aku pernah iseng menjadi translator bahasa Jepang ala-ala hingga bertemu orang Jepang betulan. Aku juga sempat aktif di grup fans club Anna Murashige dari HKT48 (yang lagu HKT48 favorit aku itu adalah Kidoku Through, tentang sepasang laki-laki dan perempuan yang keduanya bingung, status mereka itu apa sebetulnya). Karena itulah, aku sampai bisa mendapatkan CD AKB48 yang Tsugi no Ashiato langsung dari Jepang (gratis foto beserta tandatangannya member). Aku pun sempat bertengkar hingga ogah bersapa dengan salah seorang teman. Yang aku ingat, satu grup sempat heboh membicarakan aku dan si teman (Aku betul-betul bermusuhan dengan si teman hingga 2,5 bulan, loh). 

Haha. 

Ah, aku malah buka rahasia terlalu banyak (walau masih banyak yang aku sembunyikan). 

Terakhir, here it is, tulisan terbaruku di Ignite GKI: Kesaksian Suster Marietta

Hai, Suster, andai suster baca, atau ada orang-orang terdekatnya ikut membacanya, tulisan tadi didedikasikan untuk kamu, Suster. Semoga Suster masih hidup. Aku kangen berat dengan Suster Marietta! 
















Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~