Mengenal Higher Calling

 












'Higher calling' adalah panggilan untuk orang yang pangkatnya lebih tinggi. Itu biasanya panggilan dari dewan direktur atau direktur utama (presiden direktur). Atau, bisa juga dari investor atau kreditur. 

Untuk yang terbiasa dengan suasana kantor nine to five, mungkin familier dengan istilah 'higher calling'. Katanya, istilah 'higher calling' ini berhubungan kepada kondisi pailit, yang mana merupakan kondisi pembayaran utang yang jatuh tempo, namun belum dibayar. Di saat itulah, 'higher calling' lebih berperan.

Selain 'higher calling', ada juga istilah 'mentalitas silo', yang katanya di mana beberapa pekerja korporat saling melempar tanggung jawab dan cuci tangan. Sering terjadi di level middle managerial. Ambil contoh, maaf sebut merek, itu saat tim desain UI yang memaksakan ide desainnya  ke tim programming, yang akhirnya diprotes habis-habisan oleh project manager, karena proses bisnisnya salah, dan tim programming melemparkan tanggung jawab ke anak-anak magang. 

Omong-omong, walau sejak 2012, aku sudah terbiasa dengan status aku yang freelancer, dengan kata lain, orang-orang dengan jam kerja lebih fleksibel dan lebih sering di rumah (bahasa kasarnya, pengangguran terselubung), terima kasih, Tuhan, sudah memperkenalkan aku aura perkantoran melalui komik yang dibuat oleh Han Neulso dan Dogado, yang berjudul "The Man" (yang mungkin sangat berguna untuk pengembangan online shop yang aku miliki). Untuk para remaja SMA dan mahasiswa/i, kalian bisa menyimak komik tersebut. Komiknya sendiri tentang lika-liku di balik lahirnya sebuah produk ponsel. Khas dunia kantor sekali. Berkat komik tersebut, aku menjadi paham tentang seluk beluk dunia perkantoran yang nine to five tersebut. 





















Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~