Ingin Ber-Time Travel

 















Ini pemikiran lama. Aku lupa sejak kapan. Dulu sekali--yang entah sejak kapan, aku ingin sekali bisa bertualang waktu. Ingin sekali bisa kembali ke masa lalu, lalu memperbaiki beberapa hal di belakang yang perlu diperbaiki. Pemikiran itu mendadak muncul kembali, karena melihat meme di internet yang berbau time travel

Jika melihat ke belakang, aku baru sadar banyak melakukan kesalahan. Andai dulu begini, pasti jadinya begini. Andai dulu tidak begitu, pasti sekarang tidak akan begini. Inikah yang namanya penyesalan? 

Itulah yang ingin aku lakukan. Pergi ke beberapa momen di masa lalu, lalu memperbaikinya. Karena, menurut aku, memperbaiki kerusakan di masa lalu di masa sekarang, susahnya bukan main. Lebih baik langsung pergi ke masa lalu dan memperbaiki kesalahan di sana. 

Ada beberapa hal yang ingin kuperbaiki. Setidaknya ada sepuluh. Itu seperti:















1. Ingin memperbaiki hubungan aku dengan Dias. Andai dulu lebih percaya dan mendengarkan, segala sesuatunya akan lebih mudah, indah, dan jauh lebih baik, kurasa;

2. Kembali ke saat aku masih berjumpa dengan Becky alias Eci. Yah, coba aku lebih berani melakukan pendekatan ke dia, ah, indah nian. Bukan tak mungkin, betul-betul jadian;

3. Kembali ke tahun 2015 atau 2016, dan aku ingin lebih mandiri. Aku sadar, untuk beberapa hal, aku terlalu bergantung ke Dias dan beberapa orang. 

4.  Masih ke tahun 2016, aku ingin memperbaiki cara aku mempromosikan "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh". Andai dulu tiap bulan aku rutin membeli satu sample sembari berpromosi, ceritanya akan menjadi lain;

5. Kembali ke saat aku bersekolah di Strada Santo Fransiskus. Aku ingin mengingatkan diriku saat itu agar tidak pemalu yang berlebihan dan lebih proaktif. Pasti aku tidak akan tidak tinggal kelas dan pindah sekolah;

6. Ingin mencegah aku dari mengalami masa adaptasi tidak enak saat aku kelas sepuluh di Tarakanita dulu;

7. Ada satu kejadian aneh sekali yang aku alami di tahun 2012 yang lalu. Ini berhubungan dengan kematian Ompung Boru dari pihak Mami. Kejadiannya sudah di atas jam dua belas malam. Entah perasaan aku, saat itu aku seperti melihat tangan Ompung mendadak bergerak sendiri, padahal tubuh beliau sudah kaku. Aku ingin kembali ke masa itu, lalu membuktikan dugaanku saat itu;

8. Di tahun 2015 yang lalu, aku terlalu banyak bertanya, yah. Andai tidak begitu banyak bertanya ke beberapa orang, lebih proaktif dengan mengikuti kata hati sendiri, pasti saat itu banyak keajaiban yang kudapatkan dan aku tinggal nyengir tersendiri di masa sekarang;

9. Kalau di tahun 2018 yang lalu, di awal Oktober, aku memberanikan diri langsung pergi ke Bekasi Permai, mungkin Dias tidak akan meninggal dunia;

10. Ingin pergi ke saat aku lahir dulu. Bukan untuk memperbaiki, melainkan untuk melihat rupaku saat itu. 












Nah, loh, kalau seandainya itu semua dikabulkan dan berhasil kuperbaiki, akan jadi apa diriku di masa sekarang. Pasti makin lebih berantakan dari harapan aku. Di sini aku mulai memahami teori "Time Paradox". Yang berarti, jika kita memperbaiki suatu masa di belakang, otomatis akan terjadi perubahan di masa sekarang. Walau tidak memperbaiki, hanya sekadar melihat, mungkin tetap akan terjadi perubahan di masa sekarang. 

Sampai di sini aku bingung sendiri. Mungkinkah ada yang namanya time travel? Sejak kapan pemahaman tentang time travel itu mulai ada? 

Mungkin baiknya kita hidup di masa sekarang demi masa depan, dengan masa lalu sebagai pijakan. 

C'est la vie. 

















Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~