Berbagi Rahasia dengan Nowhere Girl

 











Benarkah itu semua tentang si Nowhere Girl? 

Pizza Mozzarella. Martabak keju. Lidah buaya. Lalu, ada beberapa hal lainnya yang masuk ke dalam pikiran aku seperti imajinasi-imajinasi lainnya. Mendadak terpikirkan ini dan itu. Mendadak ingin mengenal pinjaman online. Mendadak ingin makan Lemonilo. Pengin sekali makan Spaghetti Carbonara atau sushi. Aduh, banyak sekali, dan tidak akan ada habisnya jika dituruti. Apa itu semua tentang dia? 

Bukan tentang itu saja. Ada kalanya aku dihinggapi perasaan aneh. Seperti cemburu. Aku berfirasat apakah si Nowhere Girl tengah dekat dengan laki-laki lain. Jika kupikir lagi, selain berteman dengan perempuan, dia pasti juga memiliki teman laki-laki. Asumsi yang seperti itu langsung membuat aku gelisah seharian. Aku bad mood seketika. Uring-uringan sekali, sehingga membuat aku sulit berkonsentrasi. Malas berbuat apa-apa. Padahal aku sudah tahu perasaan dia yang sesungguhnya seperti apa. Bagaikan sudah memiliki janji sehidup semati layaknya dua orang mempelai di altar gereja. 

Mataku, yah matanya juga. Apa yang seperti ini bisa dibilang memiliki pikiran yang sama (karena aku merasa aku seperti memiliki pikiran dia di dalam kepalaku)? Aku bingung menggambarkan hubungan misterius aku dan Nowhere Girl. Aku mengkhawatirkan satu hal. Sepertinya memang harus segera bertemu atau mengobrol bersama dia secara nyata. Ketakutan aku itu mungkin pada saat aku tak sengaja membocorkan beberapa hal yang terkait dengan aktivitas-aktivitasnya. Aku tahu dia memiliki serentetan kegiatan yang sangat membutuhkan kerahasiaan-kerahasiaan tertentu. Aku bingung menjelaskan lebih lanjut, namun yang jelas, aku merasa beberapa project yang tengah dia tangani, di tengah-tengah aku malah membocorkannya melalui aktivitas online aku. Hanya saja, di awal-awal, aku tidak tahu itu tentang dia. Aku membicarakan hal ini, karena berdasarkan pengalaman. Pernah dia pergi ke Timur Tengah. Beberapa minggu sebelumnya aku sering menulis yang berbau tentang Timur Tengah. Hal itu terjadi lebih dari satu kali, dan selalu seperti itu, aku telat menyadarinya. 

Karena itulah, aku sempat berpikir hal yang sama tentang dia. Pernahkah dia membocorkan aktivitas-aktivitas aku? Sama seperti dia, aku juga memiliki banyak kegiatan yang membutuhkan ruang privasi. Dirahasiakan dulu sampai nanti baru diberitahukan. Pernahkah dia tanpa sengaja membocorkan rahasia-rahasia aku? 

Menyebalkan sekali hubungan seperti ini. Seperti tak memberikan tempat kepada privasi. Tak ada rahasia antara aku dan dia. Aku dan dia harus berhati-hati agar kami tidak saling membocorkan rahasia masing-masing. Masalahnya, untuk aku sendiri, aku sering telat menyadari hal tersebut. Mungkin aku kurang peka juga. Nah, apa yang bersangkutan juga sama? 

Merepotkan. Aku berharap segera menemukan kejelasan. Aku harap pula tidak perlu lagi berhubungan aneh bin ajaib dengan orang manapun. Menjalin hubungan biasa saja sudah menyebalkan. Yang ini, tiga kali lebih menyebalkan dan merepotkan. 

Lucu. Aneh. Membingungkan. Merepotkan. Ah, rasanya ingin segera bertemu dengan dia, dan tak ingin lagi harus berhubungan seperti ini. 















Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~