Membacot. Bacotan. Atau, yang kata dasarnya adalah bacot.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bacot berarti mulut. Alhasil, kurang lebih bacotan berarti tak jauh berbeda dengan celotehan atau cerocosan. Yang biasanya itu dengan menggunakan mulut.
Seharusnya membacot itu menggunakan mulut. Seyogyanya seperti itu. Seiring berjalannya waktu, entah atas dasar apa, segala post IMMANUEL'S NOTES juga bisa disebut bacotan. Beberapa kali aku menulis, ada saja yang berkata, "Bacot!"
Well, aku makin sadar bahwa mungkin itu benar juga. Kalau dipikir lagi, kata itu sesuatu yang sangat fleksibel. Bisa mengalami perluasan makna, bisa pula mengalami penyempitan makna. Salah satu contohnya adalah kata 'bacot' itu sendiri. Kata bacot juga bisa diterapkan ke mereka yang di kehidupan sehari-hari itu pendiam, namun di dunia maya menjadi cerewet.
Iya, cerewet lewat bahasa tulisan. Di dunia ini, ada jenis orang yang cerewet melalui bahasa tulisan. Kalian sendiri--para pembaca--merupakan jenis yang mana? Cerewet dengan mulut? Atau, cerewet dengan bahasa tulisan?
C'est la vie. Ada beragam jenis orang. Jangan sembarangan menyimpulkan.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^