Ada yang bilang, messenger itu bisa diartikan sebagai si pembawa pesan dalam bahasa Indonesia. Atau, itu bisa menjadi semacam juru bicara.
Aku pernah dalam posisi menjadi seorang messenger. Ini sebetulnya peran yang sangat tak enak. Kita harus bisa menyampaikan setiap perkataan si penutur aslinya, yang terutama isi hati sesungguhnya dari si penutur, lah, yang harus kita sampaikan. Itulah sebetulnya bagian tak enak dan tersulitnya.
Ambil contoh:
Nuel Lubis: "Eh, Mbakyu, tahu nggak?"Mbakyu: "Apa?"Nuel Lubis: "Aku sayang banget sama kamu."Mbakyu: "Makasih."
Mbakyu kegirangan. Padahal Nuel Lubis hanya menyampaikan isi hati MR X yang sebenarnya kepada Mbakyu. Eh, sebentar, ini jatuhnya menjadi pembawa pesan atau bagaimana? Kok Nuel Lubis malah mengambil peran sebagai MR X? Ada-ada saja!
Lucu, deh. Yang punya perasaan siapa, yang kena getah siapa. Hidup kadang bisa selucu itu. C'est la vie.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^