Gambar di atas merupakan sederetan foto yang dibuat oleh Nathan Shipley dengan program AI. Nathan membuat lukisan sejumlah sosok--yang seperti George Washington dan Rembrandt--menjadi seperti hidup. Atau, tepatnya lagi, lukisan itu menjelma menjadi sebuah foto yang dihasilkan oleh sebuah kamera. Padahal kita tahu bahwa di jaman saat William Shakespeare hidup--kamera itu belum ditemukan. Entah itu kamera analog, entah itu kamera ponsel.
Di luar tentang pekerjaan tangan Nathan Shipley tersebut, sejak kecil aku cukup salut dengan mereka yang melukis potret sosok sejumlah tokoh ternama seperti Bloody Mary. Seperti hidup saja. Bertahun-tahun setelah Bloody Mary meninggal, banyak orang jadi tahu wajah Bloody Mary itu seperti apa. Tak hanya pelukis, untuk pemahat pun sama. Apakah ini yang disebut sebagai bakat alam (natural talent)?
Kita bersyukur karena keberadaan talenta-talenta alami itu yang membuat kita mengetahui sejarah. Berterimakasihlah juga kepada Tuhan yang sudah menghadirkan talenta-talenta itu ke dunia.
Walaupun demikian, aku masih suka bertanya apa yang membuat mereka sanggup membuat lukisan potret yang sepertinya mencerminkan sosok aslinya. Pengamatan yang jeli? Murni bakat? Hasil latihan dan kerja keras? Atau itu karena kombinasi ketiga jawaban tersebut? Who knows?
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^