Suatu waktu aku laksana terbang
Dia
Dia itu perempuan terhebat
Setidaknya untuk aku
Bagaimana tidak hebat
Sekesal apapun
Selelah apapun
Sesedih apapun
Sekecewa apapun
Dia masih bisa tetap tersenyum
Pernah suatu kali
kubertanya padanya
Dia tak menjawab apapun
Hanya tersenyum,
dan berkata manis sekali
"Terimakasih sudah menemaniku terus!"
Satu kecupan datang padaku
Aku pun terkaget
Ciuman ini terasa manis di bibirku
Rasanya tak seperti dicium oleh manusia saja
Sangat istimewa sekali
"Sama-sama,"
Begitu ucapku balas manis padanya
"Kamu juga,.....
.....untukmu, terimakasih banyak!"
"Terimakasih untuk apa?"
ujarnya bingung, namun masih sangat manis
"Terimakasih untuk mengajariku arti hidup sebenarnya."
Begitu kataku,
yang kali ini aku yang agresif menciumnya
"Terimakasih sudah menyemangatiku,"
Kukecup dahinya
"Kamu memang yang terbaik,"
"Berjanjilah padaku,"
Aku lalu bertanya
"Kamu akan terus menemaniku."
Lalu,
kami berdua saling bercerita dan berjanji
.....
Seketika itu,
aku tersentak
Aku tersenyum lebar
Bagaikan mendapatkan suntikan semangat
Semangatku kembali berapi-api
yang awalnya sangat lesu
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^