"Sedikit berlebihan, dianggap riya. Berusaha tidak sedikit berlebihan, bisa dikira minder." - @nuellubis
Menurut salah satu netizen yang mana identitasnya aku samarkan, itulah definisi riya. Netizen itu tengah mengomentari salah satu berita politik yang ada.
Hmmm.....
Dari definisi tersebut (yang sebetulnya di tahun 2014, ada seorang bloger pernah memberitahukan definisinya juga yang kurang lebih hampir sama), aku mendadak terpikirkan bagaimana jika seseorang tak bermaksud riya, namun orang lain yang menganggapnya riya. Yah, mungkin X ini sedikit berlebihan dalam menunjukan sesuatu yang karena agak sulit mengendalikan diri. Alhasil, X ini jadi kelihatan tengah pamer.
Yang seperti itu kan, sering terjadi dalam keseharian. Contoh: saat masih kuliah dulu, ada beberapa mahasiswa yang prestasi akademiknya luar biasa. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi. Nilai-nilainya bagus. Nah, karena itulah, salah satunya ialah Y, Y ini jadi terlihat riya. Padahal Y tak bermaksud riya. Y sudah berusaha tampil biasa saja. Namun tetap saja, secara tak sengaja, apa yang dilakukan Y jadi terlihat terlalu menonjolkan diri. Apalagi Y ini cukup aktif juga di kampus.
Ribet? Memang. Kadang kita sudah sebisa mungkin tidak terlalu memperhatikan anggapan orang lain. Mencoba bersikap apatis. Namun, karena kita hidup di dunia, tiap waktu kita mendapati hal yang sama, lama-lama gerah juga. Yah, seperti si Y ini. Y sudah berusaha bersikap biasa saja. Lama kelamaan, karena terlalu sering disorot, suatu waktu ada perbuatan Y yang di mata teman-temannya, jadi terlihat riya. Padahal Y memang tidak ada niat menyombongkan diri. Dia hanya melakukannya karena merasa harus dan mungkin jadi sedikit berlebihan.
Haha. Rumit yah? Apa mungkin sebaiknya kita biarkan saja yang seperti itu? Masalah dianggap riya atau tidak, selama kata hati kita tidak berkata seperti itu, ya kenapa tidak?! Memang susah juga mencegah agar tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu. Karena, sadar atau tidak sadar, pasti suatu saat apapun yang kita kerjakan itu kelak akan jadi berlebihan juga. Kita mungkin tidak menganggapnya seperti itu. Lah, orang lain? Nah, loh!
Sudahlah, sampai di sini saja post kali ini. Apa pesan moralnya, silahkan kalian petik sendiri. Yang jelas, jika kalian merasa harus melakukan sesuatu, lakukan saja. Pusing juga jika terus menerus memperhatikan tiap anggapan orang. Itu saja.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^