"Too honest is not so good," - @NuelLubis
Kejadiannya itu bermula pada tanggal 30 September. Paginya, aku hanya berdiam diri di depan si Quantel. Sibuk mempermainkan tiap tutsnya, hanya untuk menelurkan satu buah cerpen. Tak sia-sia perjuangan itu menyelesaikannya itu, dari siang hari sebelumnya, hingga pagi keesokan harinya. Karena akhirnya, cerpen itu selesai juga. Langsung saja aku kirimkan ke sebuah media.
Nah pas aku akan mengirimkannya, ponselku berbunyi. Segera kuangkat. Rupanya dari sebuah majalah yang khusus menampung cerpen. Salah satu redaksinya menanyakan padaku, apakah cerpenku (Judulnya: Pikiran Visioner si Bungsu) yang setahun lalu kukirimkan itu pernah dimuat. Dan begonya, kujawab, "Dulu sih pernah dikirim juga ke media lain, tapi ditolak. Makanya saya revisi, dan kirim lagi ke *****."
Akhirnya, kejujuranku pun itu menuai hasilnya. Mbak-mbaknya itu menjawab bahwa cerpenku nggak bisa dimuat, dengan alasan sudah tak orisinal lagi. Anjrit. Padahal itu memang bikinanku, dan yah memang pernah ditolak, sih. Lagipula, waktu itu ditolaknya itu karena bahasanya yang terlalu baku - bukan karena alur atau tema. Itu artinya belum pernah dimuat dimanapun. Berarti kan sudah tak ada peluang lagi dong bakal dimuat dobel? Kalau sudah ditolak, pasti tak ada kemungkinan dimuat di media sebelumnya.
Jujur, aku agak jengkel dan kecewa. Itu tuh, kayak dibawa ke langit, terus ketika sudah di atas, kita dicampakan ke bawah. Kalau pengin nyalahin juga, mungkin aku lebih menyalahkan diriku sendiri yang terlalu jujur. Andai saja, tadi kujawab saja kalau cerpen tersebut belum diterbitkan, mungkin bakal lain kejadiannya.Mungkin cerpenku bakal dimuat dan honornya bakal turun. :D
Tapi... ya sudahlah. Jadikan itu pelajaran. Pelajaran untuk jangan terlalu jujur. Kadang terlalu jujur juga bisa jadi pahit. Bukankah segala yang ter- itu tak baik? Lain kali juga, aku tak akan mengatakan yang sejujurnya, bila berhadapan dengan situasi yang sama lagi.
"White lie is... The way we're telling a lie for just keeping a secret whom they don't need it on that time. We cancel to tell, till they're ready to hear that." - @NuelLubis
PS: Tetap simak Writer's Pathway di Immanuel's Notes, yah!!!
Yang sabar bro. Pasti akan membuahkan hasil nantinya. Semoga sukses.
ReplyDeleteHAHAHAHAHA
ReplyDeleteCIYUSS MIAPAHHH???
X))
Yang sabar bang nuel. hidup itu memang berat.
xixixi
*kabur terbirit2 sebelum dilemparin pake quantel*
Jegerr...susah juga ya. Tapi kalo sampe dimuat, terus perusahaan laen yg lu kirimin itu sampe tau, takutnya nanti malah jadi masalah lagi...>_<
ReplyDeletenot agree with you. Really. Lie is a lie even when its white.
ReplyDeleteIni maksudnya karyamu dianggap tidak orisinal padahal belum pernah dimuat dimanapun kan?
Dari sini harusnya kamu introspeksi. Cerpen kamu dianggap tidak orisinal padahal belum pernah dimuat itu hampir pasti berarti kalo cerpenmu mengambil tema yg terlalu pasaran. Bahkan mungkin begitu juga dengan alur dan pilihan katanya. Too mainstream.
ayo bikin lagi, semangat terus ya
ReplyDelete@ Yen: Mungkin benar katamu. Mungkin itu kali anggapan mbak2 itu. Tapi waktu ditolak itu, alasannya itu karna bahasanya yang terlalu baku. Kalau aku sih, lebih mengiyakan kata2 orang di atas kamu. Mungkin dia takut ada masalah, kalau diterbitkan. :)
ReplyDeletenah trus kenapa dipostingan kamu nulis kalo naskahmu ditollak karena tidak orisinal? first step untuk bohong ya? :))
ReplyDeleteakan ada masalah kalo diterbitkan karena apa dulu? kalo takut dobel karena kamu pernah ngirim ke media lain itu ga masuk akal, karena kamu udah bilang ditolak, lagian belum ada persetujuan untuk dimuat kan
kecuali kalo karena tidak orisinal tadi, artinya cerpenmu dianggap plagiat.
kalo karena bahasa yang terlalu baku, brarti kamu harus introspeksi kesesuaian antara gaya penulisanmu dengan genre cerita yang kamu tulis.
beh, ini kenapa bahasaku makin kejam aja. peace ya nuel :P
@ Yen:
ReplyDeleteHahaha.... Eh tapi itu beneran mbak2nya bilang kayak gitu. AKu gak boong. Dan aku gak ngerti dah maksudnya.... Mungkin antara alasannya kamu sama alasannya Keven (Claude). -_-
haha lupakan bagian yang itu :P
ReplyDeletejadi alasan ditolaknya karena gak orisinal ato bahasa yang terlalu baku?
Dia bilang sih gak orisinal. Nah itu yang aku bingung, kecewa, dan jengkel...
ReplyDeleteyaudah, berarti ada cerita yang mirip gitu kan. maka tingkatkan keunikan dan originalitas ceritamu lah..
ReplyDeletejangan terlalu mainstream, tapi bukan lantas jadi ga masuk akal ya haha
aku tuh berusaha jujur. cuman gini sekarang sering bikin paket untuk toko online gak jujur isinya apa. yah, soalnya kalo jujur ada barang cair pasti ditolak
ReplyDeletegpp lah, daripada kejadian
ReplyDeletesudah terbit terus ada protes dari pembaca :D
kalo bisa sih, tetap jujur aja nuel. kejujuran itu mahal loh.
ReplyDelete@ Yus:
ReplyDeleteAku menyesalinya karna kondisiku juga sih... :P
Thank for info. I like you artikel.
ReplyDeleteWihhh aku juga pasti bakal sakit banget kalo di posisi kak nuel >< tapi yg namanya jujur nda ada ruginya kak u,u pasti ke depannya jadi lebih baik :)
ReplyDeletei'm sorry to hear that ya, nuel. tapi jujur itu gak akan pernah rugi, dan apa yg kamu bilang itu gak yg salah. buat aku cuma ada 1 macam white lie, yaitu buat jaga perasaan seseorang tanpa perlu merugikan pihak lain. misalnya begini, seorang istri yang lagi hamil, gemuk, jerawatan dimana2 tetap harus dibilang cantik sama suaminya. itu mutlak (diambil dari film liar-liar). diluar itu, gak boleh karena bisa menyakiti yg lain. so, jangan nyesel sama kejujuran yg kamu katakan, pasti ada hasil dan ada kesempatan lain :) cheers!
ReplyDeleteyang sabar ye bang, jangan nyesel untuk jadi orang jujur^^
ReplyDeleteada sih yg pernah bilang boleh bohong untuk kebaikan, tapi kan bisa menurut kita baik menurut orang lain beda lagi, gitudah.
tetap semangat kak! jujur itu bagus loh... pasti dapet balesan yang jauh lebih baik dari kejujuran itu :D
ReplyDeletewell, can i disagree with you? :)
ReplyDeletelie IS a lie, it doesn't have color.
nah.. don't mind that
btw, ngejawab komenmu diblog, saya kos di daerah mampang prapatan.. bukan cikini.
hmmm....
ReplyDeletenamun itu lebih baik daripada menunggu kejujuran diungkapkan demi kepentingan pribadi..
:P
Bukan berarti jujur itu tidak selalu baik Bos, cuma kita harus memposisikannya pada situasi yang tepat. Apa Si-Bos juga kaget tau tau ada media yang menelpon jadi ga sempet siap-siap dulu pas mau bicara. Terus berkreasi Bos, jangan patah semangat kirim saja terus dan buat cerpennya. Kesempatan tidak datang cuma 1 kali jika kita berusaha.
ReplyDeleteYang saya tau, jujur itu bukan berarti harus menyampaikan semuanya.
ReplyDeleteSabar ya Nuel, next time pasti bisa, dikesempatan yang lebih baik ;)
makasih buat share tentang dunia pergituannya bang nuel.
ReplyDeletecuman ngingetin einstein musti 100 kali gaagl dan akhirnya amazing, kalau anda bisa dengan 1 gagal terus amazing why not
Haah.. okeh semangat !
ReplyDeleteWah.. ada yang jiplak apa gimana gan ?
ReplyDeleteTerimakasih sudah boleh mampir baca, artikel ini sangat bagus.
ReplyDeletekalo diposisi kamu saya juga pasti bakal nyesel kenapa tadi ngomong gitu ya? zizizizizi
ReplyDeletetapi teutep gada hubungannya dengan "ga boleh terlalu jujur" :)
negara ini uda terlalu banyak pembohong nuel, dan saya bakal narik tangan kamu untuk "gak turut ngerame'in" :D
*lirik komen saya-wah koq jadi panjang? hmmm ;)