(Mungkin) Istilah MABA itu multitafsir














Nggak nyangka sudah bulan Agustus. Hampir enam bulan, aku lulus (* Eh lebih yah?). Dan selama itu pula, aku masih menggalau memikirkan masa depan. Bingung antara mengikuti maunya orangtua lagi atau bersikukuh di jalan yang kumau, dengan catatan menunggunya itu yang lama. Apalagi belum dapat peluang soal pekerjaan yang kuminati (All about writing). Semoga di bulan Agustus, semuanya jadi jelas and make my parents pride with the way i choice. Semoga di bulan Agustus ini, aku juga semakin dekat dengan impianku. Amin.  #EdisiGalau

Bicara soal Agustus, lima tahun lalu di bulan ini dan di tanggal ini, kalau nggak salah aku lagi beli koran dan melihat pengumuman SPMB. Hasilnya sih, nggak lulus dan akhirnya kuliah di Atmajaya. Dua atau tiga hari kemudian, ikut ospek kampus. Jumatnya ikut ospek fakultas. Menyiksa sih, tapi setidaknya aku bisa kenal terlebih dahulu calon teman-temanku nantinya. Dan itulah salah satu manfaat ospek.

Oh yah, bicara soal ospek juga, di kampusku sebentar lagi, para mahasiswa baru akan mengikuti ospek. Para mahasiswa baru atau yang akrab disebut MaBa harus bersiap digembleng para senior di ajang bernama ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus). Eh ngomong-ngomong soal Maba, istilahnya itu mengandung multitafsir. Itu katanya @propesordinda, lho. Huehehe. Yah walaupun dia ada benarnya juga. Soalnya maba itu nggak berarti juga artinya MAhasiswa BAru. Maba itu bisa juga:

- MAntan BAnci

- MAmanya BAdak

- MAkannya BAnyak

- MAhasiswa BAragajul

- MAinin BAnci

- MAhasiswa BAdung

- MAhasiswa BAjingan

- MAntannya BAra Tampubolon (* Malah gosip)

- MAkanan BAsi

- MAsih BAbu

- MAkan (Soto) BAbat

- MAbuk BAcang

- MAsak BAbi

- MAjikannya BAbu

- MAhasiswa BAbak belur

- MAhasiswa BAcok-bacokan

- MAhasiswa BAblas (* Hingga semester 12 belas.)

- MAhasiswa Banci

Dan lain-lain, dan sebagainya. Mungkin ada yang mau lanjutinnya lagi? :P

Oh yah, maba kasihan juga yah? Kasihan mereka ospeknya pas bulan puasa. Pasti cobaan bulan Ramadhan-nya meningkat berpuluh kali lipat (* Lebay). Sudah harus menahan lapar, haus, emosi, eh harus menahan rasa capai habis digojlok senior. Hehehe. Yang sabar yah. Nggak hanya kalian juga kok. Junior kalian di SMP dan SMA juga sama. Beberapa informasi yang kudengar, ada juga yang MOS-nya waktu bulan puasa. Makanya sabar aja yah. Tokh ospek juga nggak tiap hari. Apalagi nantinya setelah ospek, 'penderitaan' bakalan lebih dahsyat lagi (Baca: Kuliah). Jadi, nikmati saja yah adik-adik kelasku penderitaan ospek yang nggak sebanding dengan penderitaan kuliah atau skripsi! Huehehe... :D


Eh mari yuk di-share pengalaman kalian waktu ospek atau MOS di sini! ^^

Comments

  1. Mestinya beruntung OSPEK pas Ramadhan. Kan Ramadhan mestinya ibadah. Jadi, kakak2 kelasnya mikir2 buat menzholimi adik2 barunya.

    ReplyDelete
  2. Ehh.. beneran aku baru tau kepanjangannya ospek. Kirain itu semacam istilah aja. Hahah.. *sotoy

    Kalo bulan puasa, setauku hukuman2 jd berkurang Nuel, dan senior jd lebih jaga wibawa, palingan mereka bakal capek juga kalo marah-marah terus, kan lagi puasa. Hehe

    ReplyDelete
  3. Mas mas kok bancinya banyak banget, kulakan banci tah #ups...

    Untung nya niar besok ospek pas udah gag puasa, tapi ospek cuma ikutan sehari, hikkss gag bisa kenalan dong sama lainnya :)) wakakkaka :D

    ReplyDelete
  4. Sayangnya dulu ospek pas gw jadi maba gak ada soalnya kampus gw buru2 mau mulai ajaran baru, kampus yg aneh.. :D

    ReplyDelete
  5. muat MABA ati ati disundut rokok sama senior...

    ReplyDelete
  6. wekeke ... pengen nyanyi aja "Maba telah tiba, maba telah tiba, hore hore hore" :P

    ReplyDelete

Post a Comment

Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~