1. Alarm bawaan pabrik (OEM / built-in alarm)
Ini alarm asli dari mobilnya sendiri, dipasang oleh pabrikan sebelum mobil dijual. Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Terintegrasi langsung dengan sistem elektronik mobil.
- Remote-nya menyatu dengan kunci bawaan pabrik (biasanya mobil merek Toyota atau Suzuki).
- Biasanya hanya punya fungsi dasar seperti peringatan kalau pintu dibuka dengan paksa. Juga, agar mencehay mesin hidup tanpa kunci asli (baca: immobilizer).
- Bunyi beep saat lock atau unlock (kadang bisa di-off-kan tapi bukan diatur volumenya).
- Tidak bisa diatur volumenya, kecuali lewat komputer dealer (dan itu pun jarang).
- Suaranya halus dan tidak bisa diganti model sirinenya.
Contoh mobil dengan alarm jenis ini:
Brio, Avanza, Jazz, dan Yaris punya alarm bawaan pabrik seperti ini.
2. Alarm tambahan
Ini istilah umum untuk sistem alarm yang ditambahkan setelah mobil keluar dari dealer. Kadang disebut juga sebagai aftermarket alarm. Alarm jenis ini dipasang di toko aksesoris.
Akan tetapi, itu juga bisa berarti alarm tambahan OEM yang dipasang di dealer resmi atas permintaan pembeli. Alam yang bukan bawaan dari pabrik, tapi masih produk resmi.
Jadi, alarm tambahan atau aftermarket adalah jenis alarm yang yang ditambahkan belakangan. Bisa aftermarket, bisa juga versi resmi dealer.
3. Alarm aftermarket
Ini subkategori dari alarm tambahan, melainkan spesifik berarti produk pihak ketiga. Ini bukan buatan pabrikan mobil. Memiliki ciri-ciri:
- Dibeli dan dipasang di toko aksesoris, dan bukan di dealer mobil. Alarm jenis ini memiliki merek sebagai berikut: Steelmate, Venom, TGP, Vinyx, StarLock, Cobra, Autowatch, dll.
- Biasanya lebih lengkap dan fleksibel daripada alarm bawaan.
- Bisa punya fitur seperti pngatur volume sirine, pihan nada bunyi (chirp, sirine, klakson), jarak remote jauh (hingga beberapa sampai ratusan meter).
- Start engine via remote, sensor getar, sensor kaca pecah, auto lock, dll.
- Remote-nya biasanya berbeda bentuk dari kunci bawaan (sering ada layar kecil, atau tombol lebih dari tiga).
Contoh mobil:
Avanza atau Xenia, yang bunyinya bisa disetel atau di-custom, hampir pasti keduanya menggunakan alarm aftermarket.
Tambahan, kalau kita mendengar ada mobil yang bunyi alarmnya bisa dikecilkan dari remote, 99% itu aftermarket alarm, dan bukan bawaan pabrik.
Sedangkan kalau mobilnya itu hanya bunyi klik atau beep lembut tanpa bisa diatur, itu pasti OEM alarm.
Oh iya, sebelum benar-benar diakhiri, ada informasi tambahan agar kita makin mengenal suara-suara yang berkaitan dengan kendaraan bermotor, khususnya kendaraan roda empat atau lebih.
Alarm bawaan pabrik (OEM) seperti di Avanza, Xenia, Brio, atau Mobilio, volumenya lembut dan singkat, biasanya hanya bunyi beep kecil atau klakson “cek-cek”.
Bahkan di beberapa model, suaranya nyaris tak terdengar di luar rumah. Bunyinya tidak bisa dibuat menjadi keras, kecuali sistemnya dimodifikasi.
Sementara alarm aftermarket, sebaliknya. Mereka memiliki sirine sendiri, dan bukan dari klakson mobil. Sirinenya biasanya dipasang di ruang mesin. Suaranya bahkan bisa nyaring sekali. Suaranya kadang seperti sirene polisi kecil. Volume suara alarm aftermarket bisa diatur lewat remote atau potensiometer di modul alarm. Kadang juga bisa pilih nada (“ciit-ciit”, “wiuw-wiuw”, atau dua nada berbeda saat lock atau unlock.
Alhasil, kalau volume suaranya jauh lebih keras dari mobil-mobil lain di sekitar kita, itu hampir pasti alarm aftermarket.
Segala informasi ini bermula dari pertanyaan sepele seperti:
"Apakah benar-benar ada mobil yang suara alarmnya, sirinenya, atau suara yang akan terdengar jika pintu dibuka, maka volumenya itu bisa diatur dari kunci mobil?"
Seperti biasa, seperti kataku di tahun 2017. Barangkali bermanfaat, maka aku bagikan di blog ini. Siapa tahu juga, ada yang penasaran dengan suara-suara yang keluar dari kendaraan bermotor.





Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^