Seminggu Nuel Lubis di Minggu Kedua Bulan Mei

 















“Kenapa ujian Sejarah harus sedetail itu, sih?” gumam Sandi Malau dari belakangku sambil meregangkan punggung. “Bu Gultom bener-bener nggak ngasih ampun. Siapa juga yang harus inget isi Traktat London lengkap?”

“Gue malah baru tahu tadi kalau Diponegoro ditangkapnya tuh di Magelang,” timpal Santo, menggaruk kepala. “Dulu gue kira di Yogya.”

“Kebanyakan nonton sinetron," ujar Donny sambil terkekeh.


-----

Selanjutnya, bisa dibaca di 2000 IN MEMORIAM, yang terinspirasi dari setiap pengalaman aku saat SMP.  Judulnya merupakan pengganti dari judul lama: Leot.













Jumat, 9 Mei 2025

Paus baru terpilih. Dari Amerika Serikat, tapi ada keturunan Peru. Dugaan awalku salah. Bukan kulit hitam, tapi, maaf, jika dilihat dari warna kulitnya, sepertinya berwarna.

Omong-omong, kira-kira saat bulan Februari, aku pernah mengomentari salah satu postingan kanal YouTube bernama Serba-Serbi Kristen. Saat itu, kondisi kesehatan Paus Fransiskus sudah memburuk. Kanal itu membuat postingan seandainya Paus Fransiskus meninggal. Aku bertanya tentang jumlah penganut Katolik di Amerika Serikat, dan pernahkah ada Paus dari Amerika Serikat? 

Hmmm... 







Sabtu, 10 Mei 2025

Selamat untuk adik-adik aku yang baru saja diwisuda di SMA Tarakanita. 









Minggu, 11 Mei 2025

Happy International's Mother's Day







Senin, 12 Mei 2025

Pernah terjadi hari ulang tahun aku, 26 Mei, jatuh pada hari Waisak. Itulah sebabnya aku sering merasa spesial dengan Waisak. 






Selasa, 13 Mei 2025







Rabu, 14 Mei 2025

Yuk, ikuti program dari pemerintah kotamadya Tangerang tahun ini! 








Kamis, 15 Mei 2025

Sekadar saran, plus mau mengomentari sesuatu yang viral lewat Tiktok juga. Jika kita memiliki sebuah gagasan, entah iri suka atau tidak suka, masukan atau kritikan, alangkah baiknya jika kita tidak perlu sampai menjadi destruktif (seperti gambar di bawah berikut ini). Biarkan orang lain memiliki program atau dunia mereka sendiri. 

Jika tidak suka dengan apa yang mereka lakukan lewat gerakan mereka yang pro Israel, tidak usah mengacau di kegiatannya mereka. Toh, sejak awal, mereka tidak pernah memaksa siapa pun untuk ikut serta. 

Berlaku pula untuk aksi boikot Israel tersebut. Sebaiknya tidak usah mengajak-ajak orang lain untuk ikut serta. Lagi pula, masih banyak cara lain yang lebih bersahabat untuk menunjukkan ketidaksukaan ke Israel. 

Siapa pun berhak memiliki gagasannya sendiri. Siapa pun berhak memiliki programnya sendiri. Tidak usah destruktif. Tidak usah memaksa-maksa. 








Jumat, 16 Mei 2025

Dari story salah seorang junior aku di fakultas Hukum, yang bernama Fiana, yang juga aktif di Oriflame

















Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~