Tidak Semuanya Harus Diikuti

 












Ada yang menarik di Instagram Story salah seorang teman kuliah (yang mana identitasnya dirahasiakan saja lebih baik). Aku belajar dari bantahan dia terhadap meme dari sebuah akun. Si akun bilang bohong terhadap pernyataan berikut: "Kalau kita baik sama orang, orang pasti baik sama kita juga."

Oleh temanku ini, opini si akun dibantah seperti ini: "Mungkin kebaikan itu akan datang ke kita lewat orang lain yang belum pernah kita jumpai sebelumnya, and of course, kita belum pernah berbuat baik ke orang tersebut sebelumnya."

Tak hanya opini si teman yang membuat aku terkesima. Reaksi si teman pun sangat luar biasa. Aku sontak tersadar bahwa kita tidak harus menyetujui setiap kata-kata yang berkeliaran di internet, entah itu di media sosial, forum, grup chat, mailing list, atau apapun itu. Siapapun berhak menyampaikan ide-idenya, bukan? Lalu, kita boleh membantahnya, andaikan tidak menyukainya. Setiap meme-meme itu dibuat, bukan untuk mempengaruhi juga, bukan? Itu hanya sebuah hiburan, setahu aku. 
















Inti dari post ini adalah:


Seraplah apa yang hati kita mau serap. Tolak, jika hatimu bilang tidak. 


 

Lagi dan lagi, aku rasa, menjadi diri sendiri tetap menjadi yang terbaik. Jadilah diri sendiri, tunjukkan karaktermu, dan tanpa merugikan orang lain. 















Kata-kata yang bersangkutan itu membuat aku teringat salah satu momen di 2013 yang lalu. Ada seorang teman yang memberitahukan padaku agar tidak semua yang tertulis di dunia maya itu harus diikuti. 

It's just a note for myself. Bukan untuk mempengaruhi siapapun. Aku kurang suka mengkhotbahi seseorang, sebenarnya. Dan, semoga pelajaran tulisan ini selalu tersimpan di sanubariku. 















Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~