Yang di bawah ini, iseng saja aku menanggapi pernyataan dari Ario Bimo Utomo. Menurutku, agak dangkal, walau aku mengerti apa maksudnya. Yang terakhir yang Ario tulis memang benar. Di dunia maya, orang bebas menulis dan menjadi apapun serta siapapun. Apa yang tertulis itu belum tentu menggambarkan yang bersangkutan.
Omong-omong, well, mungkin inilah yang terjadi setelah aku menuliskan beberapa hal yang sedikit ngilu untuk beberapa orang. Kadang niat kita baik. Sayangnya beberapa orang mungkin belum bisa melihat. Yang mereka lihat, aku nyinyir, sok tahu, ghibah, dan beranekaragam sindiran balik lainnya. Itu sama seperti balasan aku terhadap salah satu tweet Ario Bimo Utomo tersebut.
Mendadak aku teringat dengan sebuah status yang ditulis oleh salah seorang teman online dua tahun lalu. Entah ini berhubungan atau tidak. Yang bersangkutan pernah menulis seperti ini, kalau tidak salah:
"Jika kita sudah menjadi 'orang' (baca: sukses), apapun yang kita ucapkan itu pasti diperhatikan. Jika belum, jangan harap diperhatikan, walau niat kita baik sebetulnya."
C'est la vie.
Ternyata aku baru sadar bahwa untuk menuliskan sesuatu yang Ario Bimo Utomo tuliskan tersebut tak sembarang ditulis. Membutuhkan banyak faktor juga, yang salah satunya adalah kharisma dan pengalaman hidup. Yang terakhir itu patut digaris-bawahi.
Oh iya, maafkan aku jika aku sering nyinyir dan sok tahu, padahal rasa-rasanya aku sadar aku belum menjadi siapa-siapa.
Terakhir, mungkin kita seharusnya lebih sering mendengar dan mengamati dulu. Kata-kata bijak yang tepat sasaran itu sering terlahir dari hasil pengamatan juga, setahuku.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^