Episode Pertama Nowhere Girl

 













Aku tidak tahu apakah aku harus bercerita atau tidak. Ada seseorang juga yang secara tidak langsung seperti menggerakkan hati nurani aku untuk bercerita. Maaf, aku belum bisa menceritakan siapa orangnya. Yang jelas, kata-katanya di dalam video itu sangat luar biasa. Keren, lah. Padahal dia lebih muda dari aku. 

Aku tidak tahu apakah ini bisa disebut paranormal activity atau bukan. Akan tetapi, jika aku ingat baik-baik, sedikit aku bernostalgia, rasa-rasanya hidupku normal-normal saja. Aku menduga segala pengalaman abnormal itu baru aku alami itu mungkin sejak aku wisuda di tahun 2012. Lebih seringnya berhubungan dengan alam mimpi. Aku mulai sering bermimpi bertemu beragam tokoh. Mulai dari penulis buku, pemain sepakbola, penyanyi, hingga gangster kelas kakap. Sebelum 24 Oktober 2018, teman curhat setia aku itu Dias. Segala solusi dari dia sangat tepat sasaran dan tidak menghakimi. 

Dari tahun 2012 hingga 2014, aku seperti memiliki kehidupan ganda. Alam nyata dan alam mimpi. Di alam mimpi, aku bertemu banyak orang yang luar biasa, mengunjungi tempat-tempat menarik yang belum pernah aku datangi, dan segala pengalaman menarik lainnya. Karena alam mimpilah, aku seperti terpanggil untuk menjadi seorang penulis atau author

Hingga di tahun 2015, tanggalnya aku tidak pernah lupa. Itu adalah 10 Januari 2015. Di atas jam sepuluh malam. Aku bermimpi yang aneh sekali. Di dalam mimpi, aku bermimpi seperti tengah mengeluarkan jiwa atau sukma aku dari ragaku. Aku kira itu pengalaman nyata. Nyatanya hanya mimpi. Lalu, di atas jam satu pagi, keesokan harinya, di tanggal 11, aku seolah merasakan ada yang datang. Aku dalam posisi tidur-tidak tidur. Dibilang tidur, aku sadar sepenuhnya. Dibilang bangun, seperti tidur. Di dalam kondisi seperti itulah, seperti ada bayangan yang mendatangi aku. Maaf, aku belum bisa memberitahukan itu siapa. Yang bisa aku beritahukan, si sosok ini memiliki ciri-ciri: berambut panjang, punya tahi lalat di dekat bibir, dan berlesung pipit. 

Aku dan sosok perempuan itu mengobrol lumayan lama. Ada sekitar dua jam mengobrol bersama perempuan tersebut. Perempuan itu bercerita tentang hidupnya. Dia berkata jujur bahwa aku mungkin salah paham dengan yang baru saja ia alami. Dia juga mengaku padaku bahwa ia bukan gadis baik-baik. Papa dan Mama dia pernah memarahi dia karena ketahuan membawa rokok elektrik ke dalam rumah. Katanya sih, rokok itu sudah ia buang. Juga, ia pernah bercerita padaku tentang mantan pacarnya yang memiliki inisial sama dengan aku (sama-sama I). Dia juga bilang dia percaya bahwa sahabatku, Dias, tidak berbohong. Ah, pokoknya kita berbicara apa saja saat itu, walau aku lebih banyak mendengarkan. Aku pernah berkata pada dia, jahil kamu. Dia malah membalas perkataan aku dengan sebuah ciuman bibir. Sialan, ciuman pertama aku dirampas dengan cara aneh. Ini sangat tidak keren sekali, teman-teman. 

Begitu obrolan di tengah kondisi yang sangat aneh itu selesai, paginya aku tak langsung percaya. Aku mengecek media sosialnya. Hey, ini perasaan aku atau bukan? Dia menuliskan sesuatu yang seolah-olah membaca isi kepalaku. Selanjutnya, eng-ing-eng, satu pengalaman aneh aku dapatkan. Sejak saat itu, dahiku seperti digerayangi serangga seperti semut. Menurut Dias, si perempuan itu tengah memantau aktivitas aku. Ada teman aku yang berkata, si perempuan hanya ingin tahu saja. Kepo begitu, lah. Semenjak saat itu, bertambahlah aktivitas aku. Aku hobi stalking setiap media sosial dia. 

Hayo, sudah bisa menebak itu siapa yang aku maksud? Ssstt, diam saja. Dia punya kehendak bebas untuk menyangkal. Kita hargai, yuk. Aku tidak akan memaksa yang bersangkutan juga. Lagipula, sejak September 2019, perempuan yang kontak batin dengan aku itu sudah bukan perempuan yang sama. Sudah pindah ke lain hati, teman-teman. Mungkin perempuan yang baru ini merupakan sahabat perempuan itu. Bestie sekaligus kakak kesayangan begitulah. Bersama perempuan yang baru ini, aku juga memiliki kebiasaan yang sama. Aku dan si perempuan yang baru sering membicarakan apa saja, meskipun aku lebih sering mendengarkan. Si perempuan baru ini bercerita padaku apa saja yang baru saja dia alami. Jika dia tengah meraih sesuatu, aku selalu memberikan pujian. Ujarku, "Selamat, yah. Tuh, kan, apa aku bilang kamu pasti bisa."

Dia pun sama. Dia pula yang menyemangati aku agar tidak menyerah begitu saja terhadap segala impian, passion, dan kegiatan aku. Karena itulah, aku kembali menulis cerita fiksi. Selanjutnya, yah kami saling mengobrol dan berjanji. Kalau aku tidak menepati janji, sosok perempuan itu pasti mengambek (yah, namanya juga sebelas tahun lebih muda dari aku). Begitupun sebaliknya, aku selalu merajuk, jika dia ingkar janji. Aku sering menuduh dia tukang PHP (pemberi harapan palsu). Walaupun demikian, aku dan dia selalu suka saling bercerita. Dia banyak bercerita tentang segala aktivitasnya, yang salah satunya dia bercerita padaku tentang teman laki-lakinya yang hobi meneror dirinya. Aku hanya bisa menyemangati dia, lalu memberikan saran, gampar saja cowok model begitu, biar kapok. Hihihi, jahatnya mulut batin aku.

Oh iya, aku tidak tahu apakah ini masuk ke dalam paranormal activity atau tidak. Sebab, tidak seram juga. Tidak melibatkan hantu-hantuan. Hanya melibatkan alam mimpi yang kata salah seorang kenalan, itu juga bisa disebut sebagai alam roh atau alam bawah sadar. Keberadaan dua sosok perempuan itu yang membuat aku makin bersemangat dalam menjalani hidup aku. Jadi lebih maksimal juga. 

Aku bingung itu namanya apa. Bahkan aku sukar menjelaskan tentang fenomena bibir yang serasa tengah dicium. Kalian tahu, itu rasanya seperti berciuman dengan semilir angin. Aneh sekali. Tidak keren. Shit, how nerdy I am. Aku menginginkan satu ciuman bibir secara normal dan nyata. Yang kudapatkan malah ciuman gaib bin aneh bin ajaib. Anehnya lagi, aku sangat menyukainya. Belum lagi, terkadang aku seperti merasakan tangan atau kaki yang bergerak-gerak sendiri macam orang kesurupan. 

Masih panjang sebetulnya. Kapan-kapan aku bercerita lagi tentang Nowhere Girl yang nyata-tidak nyata ini. Simak terus "Nowhere Girl" di IMMANUEL'S NOTES. Pengalaman-pengalaman aku bersama dua gadis ini tertuang di dalam #MbakyuStory dan satu novel online aku yang tayang di KBM App: Días Amoras De Angel. Maafkan juga atas beberapa tulisan aku yang cukup mengganggu. Menurutku, lewat tulisan, solusinya aku dapatkan. 

Kontak batin. 

Telepati. 

Meditasi. 

Alam mimpi. 

Dan, yeah, nowhere girl

Tulisan ini aku buat hanya sekadar ingin lebih jujur saja. Barangkali kelak aku makin mendapatkan jawabannya--dan makin menemukan pelangi. Anti ribet. Bebas drama. Hanya itu saja, kok. Tak bermaksud cari sensasi. 

Hidupku kenapa begini amat? Herannya, aku malah menikmatinya. 












Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~