Masih Seminggu Nuel Lubis di Bulan Ramadhan

Hari senin

Ayo, semangat. Sudah dua mingguan ini kita berpuasa. Jangan sampai bolong. Tahan, yuk, tahan. Dan, mari kita sahur!

Hari selasa

Pengin makan pisang goreng? Tahan, lah. Lagian tukang gorengannya juga buka menjelang waktu berbuka puasa. Tahan sedikit, yah. Jangan sampai bolong.

Hari rabu

Belum sempat sahur karena ketiduran? Iya, aku paham, kok. Pasti sibuk banget sampai sahur dilewatkan. Tapi, pasti bisa, kok, berpuasa sampai Maghrib. Kalau betul-betul nggak tahan lagi, setengah hari juga nggak apa-apa. Tapi, masa kalah dari anak kecil?

Hari kamis

Eits, nggak boleh marah. Puasa itu juga menahan marah, bukan sekedar menahan lapar dan dahaga. Kalau marah, mending ikut makan ci cong fan bareng aku. Yuk, makan bareng. Lagian, belum sahur juga, kan?

Hari jumat

Boleh, kok, ke Alfa. Tapi, hati-hati, di sana banyak godaan. Beli makanannya untuk dimakan saat berbuka puasa saja, yah. Paling enak, memang, mendinginkan diri di dalam minimarket saat perut lagi keroncongan. Konon, godaan orang berpuasa itu di atas jam dua belas siang juga. Lagi terik matahari, perut lapar sekali, lalu kita masuk ke Alfa, sungguh terselamatkan, deh!

Hari sabtu

Turut berdukacita atas musibah yang menimpa KRI Nanggala dua hari lalu. Tetap tabah dari awal, tegar sampai akhir. Ah, slogan 'tegar sampai akhir' itu sangat cocok dipraktekkan di bulan nan penuh suci. Kalian juga harus tetap tegar sampai Idul Fitri, yah. Allahu akbar, Alllaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, Laa illa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd.

Hari minggu

Waktunya ngabuburit. Ah, berbuka puasa dengan bihun goreng, ah. Bosan makan kolak melulu. Oh iya, kali ini jangan mudik dulu, yah. Masih pandemi. Di rumah saja merayakan hari Lebaran. Dan, untuk mengisi waktu luang, aku merekomendasikan satu buku bagus yang ditulis oleh Fiana Simatupang. Hanya Rp 40. 000. Bukunya tentang perjalanan hidup seorang Fiana yang malang melintang demi meraih mimpi-mimpi. Buku yang sangat membakar semangat, deh!