Yang di atas tersebut bernama Glen Natanoto, tokoh utama dari "Amoreureka". Sejak kecil, Glen memang orangnya pendiam, yang cenderung suka menyendiri. Dia kurang begitu suka keramaian apalagi sensasi. Namun, karena sifatnya yang seperti itulah, seorang gadis kecil nan bawel yang bernama Orihime Lontoh jadi tertarik sekali.
Well, aku hanya mau bilang, tokoh bernama Glen yang seperti anti dengan masyarakat itu sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sialnya mereka malah dapat tudingan yang bukan-bukan. Padahal mereka punya alasan sendiri kenapa seperti itu. Mereka tidak anti sebetulnya. Mereka malah sering sadar bahwa diri mereka sendiri tak bisa lepas dari masyarakat (dunia). Lalu, tak jarang (walau tak sering juga) kebanyakan dari mereka memiliki hobi melamun, yang walau aku lebih menyebutnya mereka hanya mengamati. Bagiku sendiri, orang-orang seperti Glen Natanoto itu memiliki bakat yang luar biasa dalam mengamati. Mereka pengamat yang sangat lihai.
Anyway, aku punya banyak teman yang seperti itu. Saat masih kuliah dulu, aku memiliki Wahyudi Kosasih dan Erland David. Sengaja aku sebut nama lengkapnya (tentunya dengan tujuan positif) kali ini. Kenapa begitu, sebab aku merasa harus saja. Lagipula, konteksnya bukan itu juga. Yang aku ingin bilang, kedua temanku itu cukup sejenis dengan Glen Natanoto, yang di kesehariannya sering menyendiri, khususnya nama terakhir. Eits, jangan salah, walau suka menyendiri (juga lebih sering mengamati saja), jika kita sudah mengenal yang bersangkutan, yang bersangkutan bisa menjadi orang yang sangat asyik sekali. Jika kita memiliki masalah, lalu kita curhat dengannya, walau tak mendapatkan solusi, mereka sangat mendengar segala curhatan kita dengan baik dan benar. Mereka juga seringnya tak cepat menyimpulkan serta menghakimi. Itulah enaknya memiliki teman seperti seorang Erland tersebut.
Tak hanya mereka berdua saja. Aku juga memiliki teman-teman seperti itu di dalam diri Enrico Aditya (yang ternyata jago bikin karya animasi), Febe Sri Haryati (yang sangat seorang pendengar yang baik), Isabela Oktariani (yang setelah 3-4 tahun aku dan dia putus kontak, dia mendadak meneleponku hanya untuk bilang, "Gimana UN-nya? Selamat yah!"), Danny Sucahyo (yang sangat jago bermain Mobile Legends), Melati Rosdihana Manurung (yang suka membuatku sadar dengan kelakuannya yang nyentrik), serta Steffy Priscilla Yusmira (yang beberapa kali membuatku tercengang dengan kata-kata ajaib. Oh iya, Stef, rambut lu masih bau, nggak? Padahal, kalau nggak sebau itu, lu bisa makin cantik, loh!).
Sebetulnya aku masih memiliki banyak teman seperti Glen Natanoto. Yang kusebutkan itu hanyalah contoh kecil saja. Lalu, aku juga tidak sedang mendiskreditkan mereka. Malah aku sendiri tak jauh berbeda dari mereka, kok. Aku juga sering melamun, menyendiri, dan lebih banyak diam serta mengamati lingkungan. Tambahan lagi, tak jarang juga orang-orang seperti mereka itu bisa menjadi teman mengobrol yang asyik. Karena, yang kutahu sih, orang-orang seperti mereka tak memiliki niat dalam hati untuk menghakimi. Aku saja tak jarang mendapatkan nasehat berharga dari orang-orang seperti Glen Natanoto tersebut.
Last but not least, untuk kalian yang sering diejek karena hobi menyendiri dan melamun, abaikan saja segala tudingan tersebut. Sekadar mengingatkan, pelukis kenamaan seperti Leonardo Da Vinci saja sejak kecil lebih sering menyendiri dan melamun. Justru di balik lamunan beliau, terciptalah "Mona Lisa" yang sangat luar biasa menawan.
Oh iya, jangan lupa untuk memesan "Amoreureka" ke raditeenspublisher@gmail.com apabila kalian ingin mengetahui seperti apa karakter seluruhnya dari seorang Glen Natanoto tersebut. Beli yak!
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^