Aku baru menyadari, selain ada beberapa teman yang memberitahukan, bahwa akhir-akhir aku sering menciptakan typo yang tak perlu. Seringkali typo itu kelewatan, yang menciptakan misunderstanding. Maksud tulisanku begini, pembaca menangkapnya begitu. Paham, kan, maksudku? Sudahlah, pahami saja, aku agak kesulitan membuat contohnya. Jangan dibuat ribet. ROTFL!
Anyway, well, aku hanya menulis di saat aku merasa harus menulis. Kalimat tadi terutama berlaku saat aku menulis di Immanuel's Notes. Juga, tiap kali menulis, walau sudah re-edit beberapa kali sebelum publish, saat sudah terpublikasikan, aku re-read, tetap saja aku menemukan ada yang kurang. Bisa karena typo, kurang kata, ada kata yang kurang sreg, kelebihan kata, dan beragam alasan lainnya. Bukannya cari alasan, ya begitulah yang sebenarnya, beberapa kendala yang harus aku hadapi tiap menulis (beberapa lainnya harus masuk dapur pribadi aku dahulu). Ini juga sudah bicara jujur sejujur-jujurnya. Jangan paksa aku juga untuk jujur yang lebih jujur lagi ya. Hehe.
At last, di Immanuel's Notes, aku menulis hanya pada saat ingin menulis. Di saat aku merasa harus kubagikan, ya pasti aku bagikan. Tiap aku menulis juga, rata-rata aku butuh waktu selama 1,5 jam. Itu paling cepat. Pernah hanya tiga puluh menit, walau jarang sekali.
Sekali lagi, aku mohon maaf jikalau ada banyak pihak yang tercederai karena tulisan-tulisanku. Sejak awal aku menulis, aku tidak membawa niat negatif, apalagi niat yang sangat jahat (juga tak ada niat cari sensasi, bikin heboh segala macam). Murni aku menulis karena merasa ingin aku bagikan saja (siapa tahu ada yang mau dan/atau perlu tahu). Sesederhana itu, yang sesederhana pikiran seorang anak-anak. That's it, Folks. Anggap saja sebagai hiburan ya. Just for fun. And, let God's hand handle the rest.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^