Ketika pertama kali menerima novel ini hari kamis lalu, aku agak
terpana. Terpana melihat kavernya. Karena kavernya itu benar-benar ‘sempurna’.
Padahal novelnya si @febyandriawan dan @ryanhasanin ini novel dari penerbit
self-publishing lho (FYI! Penerbitnya:
Leutika Prio). Biasanya saat kita beli buku dari toko buku, hampir 99% buku
tersebut memiliki garis lekukan. Garis lekukan itu bisa terlihat di sisi kiri
kavernya (Lihat gambar). Namun ini nggak ada sama sekali. Apalagi kualitas
kertas kavernya juga nggak sembarangan. Benar-benar bagus sekali. I’m really
amazed!
Kalau kalian perhatikan arah panahnya itu, kalian bisa lihat garis lekukannya itu di novel berikut. Nah itulah yang nggak ada di kavernya. :D |
Kavernya..... bikin amazed... Coba perhatikan baik-baik! Nggak ada garis lekukannya kan? :D |
Oh yah, novelnya tersebut menceritakan mengenai kisah dua
orang remaja yang sepertinya perantauan dan tengah bersiap menjalani
hari-harinya sebagai seorang mahasiswa pertama kalinya. Nama mahasiswa yang
satu itu Boni, yang punya badan agak ideal dan berambut ideal. Sedangkan
mahasiswa lainnya bernama Doris, yang berbadan gendut. Mereka itu sudah saling
sahabat dari masih SD, hingga banyak orang mengira mereka itu pasangan gay.
Siapa sangka pula, pengalaman pertama mereka sebagai seorang
mahasiswa adalah harus bertemu dengan kisah romansa. Awalnya itu bermula saat
Boni berkelakar di depan rektor pada saat upacara pembukaan ospek. Di depan
rektor tersebut, ia dengan berani bilang bahwa anak perempuan si rektor itu
cantik. Mula-mula sih, anak perempuan tak merespon balik hingga karena suatu
kejadian, Boni jadian juga dengan gadis tersebut yang mengaku bernama Nadia.
Maka dimulailah kisah romansanya Boni yang berpacaran dengan Nadia, anak dari
rektor kampusnya.
Setelah Boni resmi melepaskan masa-masa lajangnya, Doris
menyusul. Kisah romansanya Doris dimulai saat bertemu seorang janda kembang
yang tengah dirampok, walau awal-awal pertemuan itu terasa klise. Awalnya Doris
syok mendengar info bahwa Mona adalah
janda. Namun lambat laun Doris mulai menerimanya. Yah meskipun Mona akhirnya memutuskan
bahwa dia dan Doris tidak bisa bersama. Doris pun patah hati. Patah hati hingga
nanti Doris mendapatkan paket cinta ekonomis, yaitu dimana dia akan ditembak
oleh dua cewek sekaligus yang bikin kepalanya cenat-cenut.
Overall, novel ini lumayan bagus. Beberapa kisah awalnya
membangkitkan kembali kenangan-kenanganku waktu jadi mahasiswa baru. Walau
hanya buku indie, aku jarang-jarang melihat ada novel yang tokoh utamanya
laki-laki, temanya cinta, dan latarnya dunia mahasiswa. Jarang sekali ada novel
seperti itu. Apalagi tokoh utamanya itu ada dua orang. Pasti Feby dan Ryan
kesulitan banget bikin novel dengan dua tokoh utama.
Selain itu, meskipun banyak adegan cerita yang agak klise,
novel ini cukup menghibur. Lucu. Beberapa kali aku terbahak-bahak waktu
membacanya. Dan ‘lawakan-lawakan’nya juga nggak basi dan nggak terkesan
dibuat-buat. Benar-benar menyatu dengan jalan ceritanya.
Oh yah, sedikit saran buat mereka berdua. Endingnya itu
sepertinya agak maksa yah? Mungkin bukan ceritanya, tapi lebih ke arah
dialognya. Aku tahu mereka berusaha menjelaskan makna ‘Paket Cinta Ekonomis’,
yah tapi sepertinya bisa dibuat dengan lebih sempurna lagi.
Aku agak bingung waktu baca dialognya Doris ke Boni berikut
ini: “Iya, dulu gue pengin banget beli paket cinta yang mahal. Gue selalu
mikirin Mona, ngejar-ngejar Mona, pokoknya pengorbanan gue untuk untuk mau
mendapatkan Mona itu mahal banget deh. Eh, sekarang, saat paket yang mahal itu
udah gue tolak, malah ada paket yang ekonomis. Gue nggak perlus susah payah
ngejar-ngejarnya, nggak harus mikirin cara nembaknya, dan lain-lain. Tapi
sayangnya, di saat gue mau ambil paket ekonomis itu gue dihadapkan oleh dua
pilihat yang sulit.” Nah dialog itulah yang membuatku mengernyitkan dahi saking
bingungnya. Rada maksa yah? :P
Yah tapi sih kesimpulannya novel ini cukup bagus. Ide
ceritanya benar-benar baru, walau ada beberapa adegan cerita yang agak klise.
Aku berani memberikan novel ini nilai 7,5 dari 10 bintang. Oh yah, bagi kalian yang ingin ikut
membacanya, kalian bisa membuka link berikut ini: CARA MEMBELI BONI & DORIS.
Makasih yah buat @radiokonyol atas hadiah gokil bin kerennya... ^^ |
PS: Gue baru tahu, cuy, kalau Ryan itu sebaya sama gue juga. Kirain gue lebih tua dan usianya itu mungkin late twenties. Huahahaha. Maafkan bung! ^^v
Huaaa... enaknya dirimu bang yang menang, gue penasaran kisah BODO :D
ReplyDeleteBoleh dong gue minjem novelnye #smile
wiih kerennn... mau mentions @radiokonyol dulu ahh hihi
ReplyDeletewah dapet novel...
ReplyDeletemas kalo bingung ditolak publisher..
publish ikutan mas feby aja...
:P
ide seger deh jadi pengen baca..
ReplyDeletemujur banget lo bro :)
ReplyDeleteThanks2, sarannya bener2 membangun.. :)
ReplyDeleteAsiiik dapet gretongan \(>o<)/
ReplyDelete*mupeng
pinjem novelnya donk bro,
ReplyDeleteoia, udah pernah baca novel: cinta versi cinjun?
itu novel juga tokoh utamanya laki2. settingnya juga jaman kuliah.
tapi itu novel udah lamaaaaaa banget.
pertama baca, pas aku masih SMA. Padahal, aku SMA tuh udah berapa ratus tahun yg lalu.
LOL.
anyway, selamat ya, dapet gretongan.. hihi...
Oh ada ya? Self-publishing? Humm... *pikir 2x deh...*
ReplyDeleteselamat ya banyak ketiban rezeki :)
ReplyDeleteEh yang mau minjem, tar yah kalo kita ketemu... hahaha
ReplyDeleteMakasih juga buat ucapan selamatnya... :D