Sumber: dari status Whatsap seseorang (Gambar diunggah setelah tulisan eksis lebih dahulu). |
Saya akui selama saya ngeblog, pasti enggak terlepas dari curhat. Mau itu saya nulis cerita sehari-hari, nulis puisi, nge-resensi film atau buku, hingga opini saya tentang suatu hal, pasti isinya enggak jauh-jauh dari kata curhat: Curahan hati.
Jujur, saat saya menulis di blog, saya selalu menuangkan
segala uneg-uneg saya. Itulah kenapa tiap postingan yang saya buat memiliki
tingkat subjektivitas yang tinggi. Apalagi saya menulis tentang sesuatu memang
dari satu sudut pandang saja. Yaitu, sudut pandang saya. Wajarlah pula,
kalau saya sering nulis hingga satu-dua postingan dalam sehari. Yah mungkin, di
kepala saya telah menunggu uneg-uneg yang minta untuk dituangkan dalam bentuk
tulisan.
Tapi, saya tak perlu merasa malu kalau ada yang bilang saya
suka curcollah, curhatlah, tiap kali teman-teman saya baca postingan yang ada
di blog ini. Yah karna begitulah keadaannya. Karena seorang blogger memang tak
jauh-jauh dari yang namanya curhat. Itulah mengapa tingkat subjektivitas di
blog-blog itu tinggi dan tak pantas jadi bahan rujukan sebuah karya tulis.
Bullshit juga kalau ada blogger yang ngomong enggak
pernah curhat di blognya.Hei, man! Setiap
kata yang anda tuliskan di blog anda pasti keluar dari otak anda kan? Dari
uneg-uneg anda kan? Dari kegelisahan kan? Anda pasti menulis di blog karna
memang ada sesuatu yang harus/perlu ditulis di blog. Bukan begitu?
Saat anda
menceritakan pengalaman yang anda baru jalani, saya kira itu sudah termasuk
curhat. Anda mencurahkan
segala perasaan anda saat menuliskan kembali pengalaman itu tersebut. Misalnya,
anda menulis pengalaman anda pergi ke Puncak Everest, secara enggak langsung
anda itu curhat, bos. Anda pasti juga ikut menuliskan perasaan anda saat
pendakian. Di sana dinginlah, di sana mencekamlah. Ya kan?
Begitu pun saat
anda menuliskan opini anda di blog. Anggap aja anda menuliskan opini anda
mengenai tim Indonesia Seleccion yang hanya kalah 0-1 dari LA Galaxy. Secara
enggak sadar, opini anda itu juga termasuk curhat. Anda mencurahkan perasaan
anda saat menuliskan mengenai jalannya pertandingan tersebut. Misalnya anda
membahas golnya Robbie Keane, kata-kata anda yang bilang, ”Aduh harusnya beknya
bisa mengantisipasi”, ”Golnya si Keane masih kalah sama si Ivakdalam” itu juga
termasuk curhat.
Juga
termasuk saat anda meresensi film yang anda baru tonton atau novel yang anda
baru baca. Saat anda
mengomentari mengenai diksi di sebuah novel, itu juga curhat. Anda mengungkapkan perasaan kecewa anda
dengan diksi tersebut. Begitu pun saat anda meresensi film. Anda bilang
naskahnya si Iman dalam novel "Dèjávu" itu jelek, itu saya
anggap juga curhat. Anda mencurahkan segala perasaan anda saat membaca atau
menonton tersebut. Anda tentunya juga tidak menuliskan alurnya saja, kan? Saya
100 % yakin pasti anda juga mengomentari sisi lain dari alur ceritanya. Hehehe.
Termasuk pula,
pada saat anda menulis puisi atau cerpen, itu sudah pasti anda curhat. Karna
kalau anda tidak mencurahkan hati anda, ceritanya tersebut enggak bakal ada
passion-nya. Garing!!! Pembaca pasti akan mengantuk dalam waktu dua detik
layaknya sedang membaca karya tulis ilmiah.
Jadi, kesimpulan
saya, enggak usah mengelaklah kalau ada yang bilang, anda hanya curhat di blog.
Itu memang sudah kenyataan yang harus diterima oleh blogger. Curhat juga enggak
identik dengan cinta. Namanya juga kan CURahan HATi. Anda mencurahkan segala
perasaan anda ke dalam tulisan anda dan perasaan itu kan enggak harus dalam
bentuk perasaan saat anda lagi jatuh cinta, perasaan saat kangen, perasaan saat
diputus pacar, dan sebagainya.
Bentuk curhat pun
enggak harus berupa luapan emosi sesaat. Anda mengkritisi penampilannya
girlband yang suka lip sync pun, saya rasa sudah termasuk curhat. Begitu pun,
pada saat anda menulis review dari sebuah buku berjudul: "Catatan si Iman".
Komentar anda soal diksinya, alurnya, endingnya, hingga sampulnya pun itu juga
termasuk curhat, loh.
Ayolah, enggak
usah munafik. Kalo emang enggak mau dibilang curhat, solusinya satu: Menulislah
di media. Jadi wartawan saja. Di sana, anda kalau menulis harus menghindari
unsur subjektivitas. Harus berimbang. Atau anda buat saja sebuah karya ilmiah.
Sekalian saja, anda observasi apa yang anda mau kritisi. Mau nulis soal
pertandingan timnas kemaren, sekalian anda wawancara dulu tuh Beckhamnya,
Andiknya, Bepenya. Hehehe.
Bahkan, menurut
saya juga, semua penulis di Kompasiana juga curhat semua. Mereka menulis dengan
perasaan mereka. Saya rasa, mereka juga tidak pernah melakukan observasi dulu
ataupun ngadain jajak pendapat dulu sebelum menuliskan tulisan mereka di sana.
So, jangan malu
dan gengsi kalau ada yang bilang anda hanya curhat di blog. Please, deh!
Lagipula curhat dengan blog adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan.Kita di
sini menulis dengan hati. We are not also a journalist, brotha-sista!
Sekali lagi, jangan malu dan mengelak dibilang curhat karna
status anda sebagai seorang blogger. Blogger dan curhat itu bagaikan sayur
tanpa garam. Curhat is not crime, beibeeeh!!!! :D
Heheh lha gunanya blog kan itu hihi menumpahkan pikiran~ dan kadang2 banyak pakai perasaan juga :D :D
ReplyDeletehiyaa, lagi emosi sama siapa bang hingga harus anda tuangkan dalam tulisan, nadanya marah juga
ReplyDeleteso jujur aja bang emosi sama seseorang ya
Awal Nay buat blog pun emang buat curhat, karna dalam keidupan nyata aslinye pendiem ciin...^^ so Nay tuangkan semuanya di blog..hehee
ReplyDeletetetep semangaaatt brader :)
Kalo aku mah ada beberapa blog yang punya ruang tersendiri.
ReplyDeleteRiuisme.blogspot.com itu khusus untuk tulisan curhatan saya. Isinya yang ada hubungannya dengan saya. Cerita-cerita tentatang saya ada di situ semua.
Kalo blog yg lainnya, ada yng memang serius banget. Tugas2 kuliah saya ada di blog wordpress.com tapi jarang update. kalo yang update tiap hari hanya riuisme aja.
Tetap semangat menulis ya....
Yups setuju banget sob..tapi klw blog ane isinya bukan curhat..tapi isinya lirik lagu semua..xixixixix...Maunya sih gitu nulis2 opini dan curhat,tapi entah kenapa ane tuh susah banget nuangin curhat kedalam tulisan. :(. Oiya salam kenal :)
ReplyDeletesaya juga sering curhat tentang kenangan masa kecil.
ReplyDeletebahkan hampir semua posting/artikel isinya curhatan tentang tahun 90an ahha
@ kevin: bisa saya lihat. hehehe
ReplyDelete@ download: bisa saya maklumi. ^^
@ arif: tapi tetep aja kan unsur subjektivitasnya tinggi. :D
@ naya: gapapa sista. curhat is not crime.. :D
@ naspard: tone-nya keras yah? sori-sori. saya juga ga bermaksud marah2 kok.. emang udah pembawaan saya begitu kok. hehehe
@ sitti: beneeeeeeeeeer...... wakakaka
brasanya om Nuel nulis ini sambil marah2, jadinya aku bacanya juga kayak orang marah-marah.hahaha..
ReplyDeletecurhat ato apapun itu istilahnya boleh aja. namanya juga milik personal. sekarang tinggal pinter2 aja nuangin curhatnya itu dalam bentuk apa, puisikah, cerpen kah, catetan gak jelaskah, dan mungkin lebih ke cara penulisannya itu yg bisa nentukan orang bakal tertarik ato gak buat baca.
dan postingan ini, murni curhat. aku percaya! hehe
curhat itu enak loh ;)
ReplyDeletesetujaaaaaa~
ReplyDeleteyah saya nulis untuk beropini....
oh lulus sidang toh,,,Selamat....^^
Tapi tetep aja muak baca blog yg isinya curcol melulu tanpa diselipin kisah atau renungan bermutu
ReplyDelete"Aduh hari ini gue ga sengaja kecebur ke kali waktu lagi berangkat ke sekolah. Sebel, sebel, sebeeeellllll deh. Terus tadi di sekolah gurunya nyebelin ngasih PR banyak. Sebel, sebel, sebeeeeelllll..."
*pengen lempar jamban
hahahaha, baca komentnya si Keven jadi pengen ngakak.. ada2 aja si Keven..
ReplyDeleteintinya sih curhat boleh, bahkan bisa dibilang semua bahan tulisan kita pun berasal dari pengalaman pribadi.. curhat sesuai tema dan tempat, juga dengan menggunakan bahasa yang lebih baik.. meskipun ada yang bilang blog itu sama kayak diary, tapi tetep aja bagi saya blog BEDA dengan diary.. setuju bang?? hehe
menulis adalah salah satu cara untuk menuangkan apa yang ada di dalam, jadi salah satu tempat ya di blog untuk menuangkan tulisannya...tq
ReplyDeleteyesss curhat is not a crime :D
ReplyDeletetapi aku juga setuju sama kak Keven, kalau terlalu curhat ababil males juga bacanya atau jangan2 blogku tuh sebenernya lebih banyakan curhatan ababilnya ya #ngenes hhohhho
baca ini aku jadi inget quote-nya F. Scott Fitzgerald.. "you do not write because you have to say something, you write because you have something to say.."
ReplyDeleteso, mnrt gw selagi nggak menyinggung pihak manapun menulis itu kegiatan yg sangat positif dan banyak manfaatnya buat diri sendiri dan orang lain jg.. :-D
Yup bener banget, tapi tergantung tema blog itu juga menurut gue. Ada blog yg share lagu, film, game, kehidupan sehari2, dll. Blog curhat adalah blog yg bertema kehidupan sehari2. Wajar kl blogger itu curhat, karena blog kan udah kayak diary, huehue..
ReplyDeleteKalau postingan ini, saya setuju, mau apapun yang ditulis termasuk curhat kan? Kita akan lebih mampu menulis jika itu lahir dari hati. Sebuah tulisan yang menarik
ReplyDeleteFollow my twitter: @elloaris
yoa setuja sama postingnya
ReplyDeletesaya jugaaaa kalo nulis gak lepas dari curhat, asal jangan curhaaaat mulu, apalagi tentang yg itu itu aja :D
ReplyDeletemisalnya tentang cintaaaaa mulu gak ada abis abisnya , hadeh --"
semua berawal dari curhat.....
ReplyDeletecurhatnya asal jangan sambil mewek-mewek...
:P
wah siapa nih yang disentil.. :D
ReplyDeletebtw, liat blognya @newsplatter deh, tulisannya bagus tuh. Banyak baca buku sih dia.
Justru dari awal gw bikin blog emank buat Curhat brow hha... ya curhat karena lagi bosen sama kerjaan, curhat karena pengen ng'gampar boss tapi sadarn kasta dan semua yg pengen gw ceritain haha... :D jadi gw sih setuju klo blogger itu gak bisa lepas dari Curhat :D
ReplyDeletememang blog tuh ibarat curhat,tapi mari kita isi blog kita dengan curhatan dalam bentuk apa pun yang mencerdaskan readers yang berkunjung ke blog kita,karena itulah sebetulnya blog dibuat
ReplyDeleteember... :D
ReplyDeletesejak awal mmg blog didesain utk jadi sarana curhat... :D
kalau ndak mau dengar curhat..buka saja sana situs berita :D
wkwkwkkw.... gue banget ini mah mas :D
ReplyDelete@ adittya: gue gak ngomong loh yah. :p
ReplyDelete@ sky + dihas + aulia + terapi: setuju!!!!!!!
@ andy: hmmmmmm......
@ ferdinand + melisoyjoy: hehehe.... makasih... ^^
@ nard + ello: oke cek tekape...
@ dihas: betul itu.... :)
@ feby: tapi tetep curhat gak bisa dipisahkan dari kaum blogger. :D
@ lyliana: kata2nya bagus... ijin kopas yo... :)
@ tiara: saya gak ngomong loh yah? :D
@ dhenok: yup setuju. kadang emang ada batasannya apa yang harus kita tulis. beda sama diary yang kita bebas mau nulis apa aja. ngumpat, mewek, maki2 presiden, kita bebas nulis di diary kita. :)
@ keven: iya sih kadang kesel juga baca blog yang kayak gitu isinya. tapi sih gw coba positive thinking aja. ambil hikmahnya aja, ven. X)
@ jiah: makasi... hehhee
@ lidya: hahaha
@ rie: dibilang curhat, yah silakan. opini orang kan beda2. hehehe.... :)
Ane setuju kalau blog ntu dijadikan tempat curhat :)
ReplyDeletesetuju, blog ama curhat emang ga terpisahkan
ReplyDelete