Kemarin selasa (28/11), aku mendapatkan 'surat cinta' dari Tiktok lagi. Ya ampun, ini Tiktok jatuh cinta betul-betul dengan aku, nih. Kirim 'surat cinta' lagi untuk Nuel Lubis.
Okay, skip.
To the point saja, aku dapat teguran dari Tiktok lagi. Penyebabnya itu saat aku mampir ke akun Tiktok salah seorang pelaku LGBT, yang seorang figur publik. Iseng saja aku berkomentar yang seperti tertuang di tangkapan layar di atas.
Lah, kenapa aku berkomentar seperti itu? Begini, Gaes. Aku hanya berpikir secara logika dengan apa yang kutangkap dari akunnya. Itu si R sering mendapatkan komentar jahat dari warganet, kenapa tidak dihapus saja?
Jika aku ini R, ada yang berkomentar jahat (apa lagi yang melecehkan), sudah jelas aku hapus. Repot-repot amat. Aku pun lebih suka membaca komentar-komentar yang menghibur. Syukur-syukur, bisa membangun.
Sementara si R, komentar-komentar jahat malah dibiarkan saja bercokol di kolom komentar akun-akunnya. Nah, loh. Apa si R sebenarnya menikmati rundungan warganet? Apa mungkin pula dia sebenarnya sakit hati, tapi memilih dibiarkan saja, karena komentar-komentar jahat itu bisa dijadikan sebagai ajang panjat sosial?
C'est la vie. Kupikir, banyak, kan, yang seperti si R itu. Memanfaatkan sesuatu yang negatif untuk kepentingannya sendiri. Dirundung, eh, malah kegirangan. Oh, ternyata dia sukses meroket, Gaes.
Sudah, begitu saja. Jangan lupa mampir ke ME DÉJÀVU di Fizzo. Ah, senangnya, akhirnya bisa mencapai 100.000 kata di novel aku yang terbit di Fizzo. Mampir, yuk!
Jika nama novelnya susah disebut, cari saja 'nuellubis' di kolom pencarian Fizzo. Di setiap platform menulis, aku selalu menggunakan nama pena yang sama.
Oh iya, si empunya blog ini tidak anti kritik. Silahkan gunakan fasilitas kolom komentar untuk menyampaikan keberatan jika ada salah satu tulisan yang kurang berkenan. Bisa menggunakan identitas "Anonymous". Bisa pula menggunakan tautan media sosial kalian seperti akun Facebook atau Instagram.
Ketakutan aku sekarang ini:
Apakah mereka berdua benar-benar menikah? S dan J?
Yang aku takuti adalah perjalanan aku sebagai seorang author, yang akan menemui hal-hal kurang menyenangkan. Salah satunya adalah cyber bullying.
Hei, cari ide dan merangkainya untuk menjadi jalinan alur cerita yang menghibur dan menarik itu pun tidak mudah. Jika pernikahan itu benar-benar terjadi, izinkan aku tetap meneruskan karier aku sebagai seorang author atau writer.
Aku berharap, jika tidak seluruh orang (di dunia) makin menyukai setiap tulisan aku (khususnya novel atau cerpen), setidaknya orang-orang mulai lagi tidak beranggapan aku sedang meng-halu (berdelusi) atau bucinin seseorang. Benar-benar dianggap dan diapresiasi. Dianggap sebagai sebuah artwork. Juga, alur cerita dan tulisannya benar-benar dinikmati.
Sumpah, makin sini tulisan lu makin gak ada maknanya. I just waste 2 minutes reading this shitty post and I don’t plan on wasting more by reading your books.
Maaf, ini siapa ya? Ya, maaf deh kalau kamu merasa nggak ada maknanya.
Dan, maaf, nggak ada maknanya itu gimana? Biar saya bisa belajar untuk mengembangkan setiap tulisan saya dengan lebih baik lagi.
Gimana tulisan-tulisan saya lebih baik lagi kalau kamu nggak memberikan kesempatan saya untuk berkembang? Tolong tunjukkan dimana letak salah saya sehingga kamu bilang ini shitty post.
Dan novel-novel online tidak seburuk yang kamu pikir bakal wasting your time.
Kalau ini kritik yang membangun, tunjukkan letak kesalahan saya. Biar saya perbaiki. Dan, tetap simak tulisan-tulisan saya. Menulis sudah seperti passion dan separuh jiwa saya. Saya siap berkembang dan mengembangkan tulisan-tulisan saya.
Sumpah, makin sini tulisan lu makin gak ada maknanya. I just waste 2 minutes reading this shitty post and I don’t plan on wasting more by reading your books.
ReplyDeleteMaaf, ini siapa ya? Ya, maaf deh kalau kamu merasa nggak ada maknanya.
DeleteDan, maaf, nggak ada maknanya itu gimana? Biar saya bisa belajar untuk mengembangkan setiap tulisan saya dengan lebih baik lagi.
Gimana tulisan-tulisan saya lebih baik lagi kalau kamu nggak memberikan kesempatan saya untuk berkembang? Tolong tunjukkan dimana letak salah saya sehingga kamu bilang ini shitty post.
Dan novel-novel online tidak seburuk yang kamu pikir bakal wasting your time.
Kalau ini kritik yang membangun, tunjukkan letak kesalahan saya. Biar saya perbaiki. Dan, tetap simak tulisan-tulisan saya. Menulis sudah seperti passion dan separuh jiwa saya. Saya siap berkembang dan mengembangkan tulisan-tulisan saya.
🙏🙏🙏🙏🙏