Doggie oh Doggie








Anjing jenis golden retriever, yang katanya teman terbaik orang buta.








16 Juli 2015. Cuaca cerah, yang lebih ke arah terik sebetulnya. Aku tengah mengunjungi daerah BSD. Niatnya aku mau hang-out bareng teman yang tinggal di daerah sana. Sayangnya, itu urung. Yang ada, aku malah mengalami kejadian tak enak. Dikejar anjing begitu. Aku lupa jenis anjing yang mengejarku. Ukuran anjingnya kecil, sih. Si 'kecil-kecil cabe rawit' ini sukses membuat diriku terjatuh. Kedua tangan dan kakiku lecet-lecet semua. Itu membuat keluargaku khawatir, yang salah satunya Kak Sely. Padahal hanya lecet-lecet, disarankan ke rumah sakit. Belum lagi, Mendiang Mami yang terbujur tak berdaya di bangsal sebuah rumah sakit yang ada di Jakarta Barat, kondisinya jadi tambah memprihatinkan. Aku bisa lihat dari ekspresinya, beliau sangat khawatir padaku.

Anyway, aku tak tahu mengapa bisa setakut begitu dengan anjing. Saat itu spontan saja aku berlari. Padahal, bisa saja anjing itu tidak marah. Mungkin hanya ingin mendekatiku, lalu menjilat-jilat aku. Haha. Seharusnya bisa seperti itu kan, ya. Tapi, prakteknya, tetap saja aku langsung bergidik, apalagi kalau si doggie coba beringsut ke arah aku. Bingung aku, kenapa bisa setakut ini dengan anjing. Apa mungkin karena kebiasaan menonton aku? Terlalu sering melihat orang yang langsung terbirit-birit melihat anjing itu mungkin menyebabkan diriku memiliki pikiran seperti itu. Ketakutan yang disebabkan karena pengaruh tontonan. Mungkin seperti itu. 

Kadang lucu juga, tiap mengingat kembali pengalamanku yang ketakutan saat dikejar anjing. Dulu, semasa sibuk skripsi, aku pernah juga mengalami kejadian saat 2015 itu. Itu sehabis berkunjung dari dokter gigi. Ada anjing sejenis doberman mengejarku mendadak. Aku ketakutan dan berteriak "Mama" berulangkali. Tidak hanya itu, tapi masih banyak pengalaman lainnya.

Haha. Padahal jika mau mundur sedikit ke belakang, saat aku masih SD, itu antara kelas 2-3 SD, aku ingat sekali bahwa diriku ini pernah begitu dekatnya dengan anjing. Aku pernah memeluk erat makhluk tersebut. Bahkan sesekali aku mengelus-elusnya. Anjing itu jenisnya terrier, yang kalau tak salah yah. Warna kulitnya kecoklatan. Bulunya jarang-jarang. Yah, bisa dibilang, anak anjing itu mirip anjing jenis terrier. Si anak anjing itu dipelihara oleh seseorang yang tinggal di samping persis SD Markus. Lalu, mungkin karena si anak anjing itu lucu, banyak murid SD yang mengerubungi, termasuk aku dan teman-teman sekelasku. 

Lucunya, aku pernah tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Sekali masuk sekolah, ada seorang teman yang berkata, "Itu si Blackie kayaknya kangen sama lu, Man," Astaga! Ternyata benar yah, jika anjing itu sahabat terbaiknya manusia. Kalau kita begitu baik sekalinya dengan seekor anjing, si anjing itu akan terus menganggap kita..... bagaimana bilangnya yah, yang jelas, ada semacam ikatan batin antara kita dan si anjing. Anjing tidak pernah lupa (akan sebuah kebaikan). Hmmm.....

Kabar si Blackie yang terakhir itu mungkin saat aku kelas 6 SD atau sudah SMP begitu. Saat aku pulang sekolah, kulihat Blackie  sudah ditinggal pergi oleh majikannya. Blackie jadi anjing liar. Then, tiap Blackie bertemu dengan aku, aku seperti merasakan sekali bahwa mungkin Si Blackie menganggap aku ini sebagai majikannya. Dia tidak terlalu mengejarku, apalagi menggonggong keras ke arah aku. Yang Blackie lakukan hanyalah menatapku lama sekali. Aku pun sama.

Tidak hanya Blackie saja sebetulnya. Ada beberapa jenis anjing yang beberapa kali menyelamatkanku. Aku pernah bertandang ke suatu daerah di Bekasi. Seperti tengah memperingatkanku, si anjing itu hanya memandangku tanpa niat mendatangi dan menggonggongiku keras-keras (yang seperti tengah mewanti-wanti aku adanya bahaya). Begitu aku pergi dari kawasan itu, si anjing mengikutiku dengan sunyinya, yang lalu menghilang tanpa aku menyadarinya.

Haha. Lucu yah, aku ini?! Aku pernah beberapa kali diselamatkan oleh makhluk penyuka tulang, bahkan pernah ada seekor anjing lumayan akrab dengan aku, eh aku malah ketakutan tiap didekati oleh mereka. Kenapa yah? Hmmm.....

Last but not least, aku lumayan hapal jenis-jenis anjing. Selain terrier, aku tahu jenis anjing seperti pomeranian, mini pom, golden retriever (seperti foto di atas), shitzu (ini penulisannya benar, tidak?), chihuahua, bulldog, poodle, saint bernard, siberian husky, doberman (anjing herder, maksudku), labrador (seperti di  dalam "101 Dalmatians"), atau afghan hound.







Comments

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~