Tidak Semua yang Ada di TV Bisa Dipercaya

"Wah, berarti tidak semua yang (ada) di TV, bisa dipercaya, ya?!" - Gufi.

Kemarin, aku iseng baca komik dan majalah lama. Dalam salah satu cerita di dalam majalah Donal Bebek (yang berjudul "Arena Gladiator", tentang upaya Miki dan Gufi dalam membongkar kebohongan sebuah acara variety show), di bagian ending, mendadak aku teringat akan satu kasus yang aku alami waktu tahun 2013 silam. Awalnya aku tak percaya sama sekali dengan yang dikatakan oleh Dias (padahal Erland dan beberapa teman lainnya juga sudah mati-matian bikin aku percaya, belum lagi sampai bawa-bawa mbok pijit bernama Oma Mikali). Eh lambat laun, dua tahun setelahnya, setelah menyelidikinya sendiri, memang kasusnya rada aneh dan ganjil di beberapa sudut--setidaknya untukku. Terlebih saat aku mampir ke daerah Pondok Indah. Yang bikin ganjil itu, dari sikap dan hubungan pasangan suami-istri ~~palsu~~ tersebut. Menurutku, seperti ada jarak yang luar biasa besar di antara mereka berdua dan terasa sekali kepura-puraannya. Belum lagi, baby-nya mereka itu kenapa lebih mirip dengan anak orang lain. Hmm, beginilah jika naluri detektifku mulai bekerja, haha.

Mungkin benar seperti yang dikatakan oleh Gufi. Well, tak selamanya yang ada di televisi dan media itu benar dan harus kita percayai (mentah-mentah). Setidaknya, kita harus kritis juga. Terkadang media atau televisi hanya ingin menunjukan yang ingin ditampilkan ke hadapan publik. Benar atau tidak, tak masalah. Khayalak, toh, butuh hiburan. Selama orang-orang suka, kenapa tidak? Atau, mungkin sebetulnya ada sejumlah kepentingan mengapa ditunjukan seperti itu. Dibayarkah? Dikontrolkah? Siapakah big boss-big boss yang berada di balik ini semua? Lalu, segala kebenaran dan cerita sesungguhnya terpaksa hidup sebagai mitos dan legenda. 😑

Mungkin hanya Tuhan Allah yang bisa benar-benar menghentikan segala kegilaan dan kesintingan ini semua.