Di hadapan teman-temannya (juga, yang lainnya). MR X alias Iman itu kawan(d). Tapi, dalam kondisi-kondisi tertentu, jika tengah berdua saja dengan MR X, berubah menjadi sepasang kekasih. MR X ibarat bae untuk seorang Mbakyu. Real lovers.
Maklum saja, lah. Mbakyu masih meragu melulu dengan MR X. Sering berpikiran macam-macam tentang MR X. Padahal, sebagian besar tidak terbukti. Pernah Mbakyu berpikir, wajar tidak jatuh hati dengan seseorang yang belum pernah bertemu langsung?
Jeger!
Jatuh hati, yah jatuh hati saja. Kita tidak bisa mengatur kapan saatnya kita jatuh cinta (dan, dengan siapa kita jatuh cinta). Wajar juga, kok. Tidak dosa. Bukankah di kitab suci, banyak contoh pasangan yang jatuh cinta terlebih dulu sebelum bertemu langsung? Ishak dan Ribka, salah satu contohnya.
Lucu memang, untuk menggambarkan hubungan MR X dan Mbakyu. Yang jelas, tidak ada laki-laki lain di pikiran Mbakyu selain MR X. Satu lagi, makin tersadar Mbakyu akan identitas MR X yang sebenarnya. Bisakah naksir kecil-kecilan Mbakyu itu berubah menjadi cinta agape yang menerima seutuhnya? Semuanya tergantung MR X dan Mbakyu, walau menurut Mpus, Mbakyu sendiri yang banyak maunya. Turunkan lagi, turunkan lagi, maka timbul keajaiban. Seringkali keajaiban timbul saat kita menurunkan ego kita. Berharap keajaiban muncul, tapi ego dipertahankan? Duh, Mbakyu, tidurmu terlalu miring. Mpus boleh tertawa, yah.
Kasihan MR X di sana yang sering tersakiti karena egomu, Mbakyu. Show your love, Mbakyu. Love him more harder and harder and harder. Yuk, bisa, yuk.
Sama-sama saling bergerak. Jangan ditahan-tahan. Jangan berpikir terlalu jauh dulu. Love make a way. Akrab saja dulu. Bertemu dahulu saja. Baru, deh, real date seperti kebanyakan pasangan.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^