Sang Malaikat-Malaikat Kecil



"I tend to forget a moment where God already given me many people to help me. I ought to make them so useful to my life, right? I mean, their help." - Nuel Lubis.







Di saat-saat yang sulit itu biasanya manusia cenderung merasa dirinya hanya sendiri di dunia yang sebetulnya begitu-begitu saja. Dan, yang bikin dunia itu beda itu cara seseorang dalam memandang. Padahal andai tak langsung terjebak dalam melankolia semata, dan mau juga melihat ke sekeliling, ya ampun--ternyata Tuhan sudah memberikan begitu banyak penolong dalam hidup seorang anak cucu Adam. Entah itu berwujud manusia, benda, binatang, maupun pepohonan yang rimbun. Kita saja yang terlalu terfokus ke diri kita sendiri. 

Aku pun sama. Aku juga merasakan hal sama. Bukan sering lagi, tapi beberapa tingkat di atas sering yang malah sudah mau menyentuh tahap selalu. Aku cenderung menyoroti hidupku sendiri. Walhasil merasa diri ini hanya hidup sendiri di planet ketiga dari matahari. Hingga akhirnya, di tengah-tengah relaksasi setelah menyelesaikan beberapa proyek tulisan, aku tersentak. Saat berjalan mundur, rasa-rasanya aku baru saja melihat bagaimana indahnya rencana Tuhan itu. Ternyata Tuhan sudah begitu sering mengirimkan padaku malaikat-malaikat kecil untuk menyelesaikan banyak persoalan pelik. Hanya aku yang mungkin cenderung menutup mata rapat-rapat akan semua itu. 

Di awal tahun, waktu tengah dirundung kesukaran dalam hal niat menerbitkan novel secara indie lagi, Tuhan mendekatkan padaku beberapa orang baik hati, yang mana tiga di antaranya benar-benar memberikan bantuan nyata. Dan kalian tahu apa, aku sama sekali tak menyangka justru orang itu yang mau memberikan bantuan. Aku justru berharap bantuan datang dari orang-orang tertentu yang aku sangat harapkan sekali bantuannya. 

Saat terbersit keinginan untuk menyeriusi dunia fotografi, lagi-lagi Tuhan memberikan dua malaikatnya. Lewat perantaraan seorang abang sepupu, aku bisa memiliki satu kamera cantik. Dilanjutkan dengan pertemuan awal dengan seorang teman kuliah, yang akhirnya banyak memberikan tips dan trik dalam memotret. Tak hanya lewat si teman, banyak pertolongan yang diberikan Tuhan sehingga hasil jepretanku pun mengalami peningkatan dari hari ke hari. 

Andai saja aku tak membuka diri, mungkin tidak hanya soal fotografi, untuk yang lain pun, aku bisa berakhir di atas ranjang sebuah bangsal. Terjebak dalam pikiran-pikiran yang membuat diriku takut untuk menjalani hidup. Untung saja, berkat malaikat-malaikat kecil yang Tuhan berikan, aku bisa bertahan hingga sekarang ini--hingga akan menjelang akhir tahun pula. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu ada malaikat-malaikat kecil yang bagaikan seorang pemandu sorak agar aku tak lekas menyerah dan selalu berjuang sampai titik darah penghabisan. 

Terkait beberapa masalah yang extra-ordinary, Tuhan sungguh baik sekali. Tuhan selalu memberikanku penolong-penolong luar biasa, sehingga cepat atau lambat dan perlahan-lahan, aku mulai paham bagaimana mengatasinya. Andai kata Tuhan itu tak ada, kurasa tak akan ada malaikat-malaikat. Kukira tak akan bertahan dalam mengarungi kerasnya mengarungi badai kehidupan ini. Apalagi masalah-masalah yang extra-ordinary itu sungguh sangat menyita waktu dan melelahkan pikiran, jiwa, dan raga. Sampai-sampai aku selalu berteriak, "KENAPA HARUS ADA MASALAH-MASALAH ITU DALAM HIDUP AKU???" 

Sempat aku berpikir, dengan cara bagaimanakah seorang agnostik dan atheis memotivasi diri mereka di tengah banyaknya badai yang mereka alami? Apa yang akan mereka lakukan? Bagaimana mereka menyikapinya? Bukankah mereka selalu berpikir bahwa mereka hanya hidup sendiri saja tanpa ada peranan Tuhan yang banyak mengirimkan malaikat-malaikat dalam hidup mereka?

Aih, semuanya sungguh pertanyaan-pertanyaan yang sukar kujawab langsung. Biarkan waktu yang akan menjawab sendiri. Sekarang ini aku hanya mau menghaturkan banyak-banyak terimakasih ke Tuhan yang sudah mau memberikan banyak penolong, yang membuatku mampu mengatasi badai-badai tersebut, yang juga membuatku lupa bahwa aku masih tergencet masalah finansial, yang membuatku selalu tersenyum tiap pagi dan tidur laksana seorang bayi tanpa beban sama sekali.

Sekali lagi, terimakasih Tuhan atas segala kebaikan hatimu mengirimkanku banyak sekali malaikat-malaikat kecil yang seringkali luput dari penglihatan seorang insan yang katanya sudah berdosa sejak lahir. 





Comments

  1. Dalem


    Ahh jadi ikutan merenungi diri nih gue

    ReplyDelete
  2. buat renungan nih yang selalu merasa sendiri ketika ada masalah

    ReplyDelete
  3. jangan pernah merasa sendiri, karena ada tuhan yang selalu ada di samping kita :)

    ReplyDelete
  4. Selalu ada Tuhan,jangan merasa sendiri

    ReplyDelete

Post a Comment

Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~