REVIEW: The Raid: Redemption


Genre: Action
Sutradara: Gareth Evans
Pemain: Iko Uwais, Donny Alamsyah, Pierre Gruno, Ray Sahetapy, ...



Dari akhir bulan Maret lalu, aku cukup dibikin penasaran sama kata 'mad dog' yang sering kutemui tiap kali buka twitter. Awalnya kukira itu adalah nama penyakit yang disebabkan oleh anjing (baca: Rabies). Eh tahunya, setelah buka blognya si Tukang Colong, aku baru tahu kalau Mad Dog itu salah satu nama tokoh di The Raid.

Film The Raid sendiri awalnya kukira adalah nama sebuah film  baru dari negeri Paman Sam. Namun sama kayak Mad Dog, dugaanku salah lagi. The Raid sendiri merupakan sebuah film karya anak bangsa. Nyaris orang-orang di belakang layarnya adalah putera-puteri bangsa Indonesia, termasuk artis-artisnya.Dan katanya, film The Raid ini sendiri berada di posisi 20 di tangga box office. Selain itu, sudah ditayangkan di 875 layar di Amerika. Hmm, mantap nggak tuh?

Oleh karena itulah, aku penasaran. Sebeleum nonton filmnya sekarang, aku googling dulu sebentar untuk tahu lebih lanjut tentang film ini. Ku-googling, ketemulah sebuah sinopsis dari situs Ngono:
Tim SWAT (special weapons and tactics), atau pasukan khusus tiba di sebuah blok apartemen yang tidak terurus dengan misi menangkap pemiliknya, raja bandar narkotik bernama Tama. Blok ini tidak pernah digerebek oleh polisi sebelumnya. Sebagai tempat yang tidak dijangkau oleh pihak berwajib, gedung tersebut menjadi tempat berlindung para pembunuh, anggota geng, pemerkosa, dan pencuri yang mencari tempat tinggal aman.

Mulai bertindak di pagi buta, kelompok SWAT diam-diam merambah ke dalam gedung dan mengendalikan setiap lantai yang mereka naiki dengan mantap. Tetapi ketika mereka terlihat oleh pengintai Tama, penyerangan mereka terbongkar. Dari penthouse suite-nya, Tama menginstruksikan untuk mengunci gedung apartemen dengan memadamkan lampu dan menutup semua jalan keluar.


Terjebak di lantai 6 tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni apartemen yang diperintahkan oleh Tama, tim SWAT harus berjuang melewati setiap lantai dan setiap ruangan untuk menyelesaikan misi mereka dan bertahan hidup.
Ceritanya boleh juga. Ceritanya cukup menarik dan bisa membuatku harus menontonnya langsung. Maka pergilah aku ke bioskop 21 di mall WTC. Kebetulan di mall tersebut, filmnya diputar pada jam 12.30. Langsung saja, tanpa berpikir lagi, aku beli dan menonton filmnya.

Saat awal menontonnya, aku langsung disuguhi oleh adegan orang sedang sholat. Mungkin sutradaranya ingin menunjukan kalau settingnya adalah di Indonesia. Sehingga adegan itulah yang dipilih sebagai pengisi scene pertama. Lalu setelah itu, orang sholat yang rupanya bernama Rama itu pamit ke istrinya untuk turun ke dalam sebuah misi menggerebek sebuah apartemen yang merupakan tempat persembunyian para penjahat. Dan dari sanalah, pertempurannya dimulai.

Tim SWAT yang di dalamnya ada Rama, mati-matian berusaha masuk ke ruang dimana Big Bossnya berada. Dan untuk sampai di sana, telah banyak nyawa melayang. Baik itu dari anggota SWAT, maupun penghuni apartemennya. Namun hanya beberapa orang yang bisa selamat dan salah satunya itu ialah Rama. Rama ini berhasil selamat, setelah harus bercucuran darah. Rupanya ia berhasil selamat karena ada kakaknya yang merupakan bagian dari suatu konspirasi.

Rupanya juga, misi penggerebekan itu bukanlah suatu misi kemanusiaan. Namun itu semua hanya kedok untuk mendapatkan nama. Pimpinan mereka yang merancang semuanya itu, Wahyu, pada akhirnya akan ditangkap oleh Rama. Sedangkan Big Boss-nya, Tama mati karena ditembak oleh Wahyu. Selanjutnya, menurutku, ending-nya agak sedikit gantung. Nggak jelas bagaimana nasib dari Rama, Wahyu, hingga apartemen tersebut setelah Tama mati.

Selain ending-nya yang agak begitu nggak jelas, secara teknis, film ini cukup baik. Sisi angle-nya baik, tata suaranya juga lumayan apik, serta acting para pemainnya juga lumayan meyakinkan. Terutama untuk pemeran Mad Dogg. Yayan Ruhian. Yayan ini cukup bagus acting-nya untuk ukuran pendatang baru (Pendapatku). Efek suaranya juga digarap dengan baik. Terbukti efek suaranya mampu bikin penonton (Salah satunya itu aku)  jadi geregetan waktu menyimak alur ceritanya.

Okay, secara sinematografinya cukup apik dibuatnya. Namun tidak untuk segi plotnya. Karena film ini tidak menceritakan secara rinci kejadiannya, mulai pada saat penggerebekan hingga ending-nya. Kalau aku tak baca sinopsis dari Ngonoo tadi, aku benar-benar bingung sama ceritanya. Sebabnya dari awal tak dijelaskan asal muasal kenapa apartemen itu digerebek, konspirasi yang ada di dalamnya, nasib Wahyu setelahnya, hingga ada seseorang tokoh yang aku benar-benar bingung dengan kemunculannya. Karena menurutku, orang itu nggak ada tampang orang jahat. Malahan istrinya sedang sakit. Jadi siapakah pria tersebut dan kenapa ia ada di apartemen neraka tersebut? Entahlah.

Oh yah, sesuai banyak yang dibilang banyak orang, film ini penuh dengan darah. Maksudnya itu, banyak adegan-adegan sadisnya. Selain tembak-tembakannya, di film ini juga ada adegan tusuk-tusukannya. Yah jadi diharapkan - kalau kalian mau menontonnya - tidak membawa anak-anak, khususnya yang masih SD dan SMP. Kondisi psikis dan kejiwaan mereka, kurasa, belum siap untuk melihat adegan-adegan sadisnya yang cukup frontal dipertunjukan.

Overall, aku memberikan film ini skor 8 dari 10 bintang. Kalau saja, alurnya diperjelas sedikit, mungkin bisa dapat  8,5 atau 9. Yah tapi setidaknya film ini berhasil membuktikan kalau Indonesia mampu memproduksi film-film laga dengan mutu yang hampir menyamai Hollywood.:D

Juga setidaknya film ini dapat memuaskan para pecinta film-film laga, yang kurang begitu suka dengan film laga yang penuh dialog. Jujur saja nih, film ini kebanyakan dipenuhi aksi-aksi laganya ketimbang dialognya. Jadi nggak ngebosenin waktu nontonnya. 




* Tulisan ini diikutsertakan  dalam Lomba Blog Review yang diselenggarakan oleh NGONOO.com

Comments

  1. walah aq masih nunggu link downloadnya..
    kotabaru ga ada bioskop..
    :P



    kasian mengira itu film barat mas...
    aq udah tahu sejak desember kalo ada film the raid soalnya tokoh utamanya temen temenku pas di balikpapan...
    :P

    ReplyDelete
  2. Wah, ini reviewnya agak spoiler nih. masak diceritain sampe akhir? :))
    Ga bisa dipungkiri, yg paling bikin film ini ampuh ya efek suara sama sinematografinya.

    ReplyDelete
  3. Tetep, dari review2 yg ada, gua belom cukup tertarik untuk nonton di bioskop...kapan2 aja ah cari downloadannya.

    Daripada nonton ini, mending nonton Battleship...lebih keren, hahaha

    ReplyDelete
  4. hmm, kalo saya kasih nilai 9. hehehe. saya pas nonton langsung ngeh aja ceritanya. wajarlah tembus hollywood.

    ReplyDelete
  5. Lagi2 review the raid, kenpa sih cuma gw yg belum nonton! hiks...

    ReplyDelete
  6. aku juga belum nonton sih heheheeeeee
    tapi nuel kalau menurutku mayoritas film action itu memang gitu, ceritanya gak jelas

    ReplyDelete
  7. Huaaaa, pngen nonton juga, tapi Boni sama Doris takut dikira homo berduaan nonton bioskop.. :D

    ReplyDelete
  8. Masa lo nggak ngerti jalan ceritanya?
    gua aja yang nonton langsung tau jalan ceritanya, alasan kenapa itu gedung itu digerebek, bahkan sampai endingnya pun gua ngerti...

    coba lo tonton lagi deh, semuanya dijelasin kok.

    ReplyDelete
  9. nunggu DVDnya aja deh atau nunggu diputer di TV hihihi

    ReplyDelete
  10. ada lagi loh film action yang keren. Judulnya x the last moment. Coba deh ditonton

    ReplyDelete
  11. Perasaan udah banyak banget deh yang ngeriview ini film, apa lagi contest yua?

    ReplyDelete
  12. Belum nonton..l
    tapi kalau sampe hollywood gitu berarti keren dong @_@

    ReplyDelete
  13. Iko Uwais aktingnye kereennn :D untung udeh nonton, jadi kaga penasaran ^_^ film ini jempolan dah bise nembus holiwood

    ReplyDelete
  14. @ ellious + meutia: jujur aku baru ngeh sama jalan ceritanya itu waktu di tengah2 ceritanya... itu baru ngeh... ^^

    ReplyDelete
  15. makin penasaran ma THE RAID...
    tpi ampe skrg lum nonton jga aqu ny..
    heheeee

    ReplyDelete
  16. Aku udah nonton.. Filmnya seru.. Kita diajak tegang dari awal sampe akhir -_-

    ReplyDelete
  17. Sesuai pe-ratingan di Jepang aku kasih rating 39,5 dari 40 untuk film ini hhe... :)

    Klo dari segi cerita sebenernya aku udah bisa nebak arah film bakal kemana setelah 30 menit pertama, pokoknya waktu si Donny ngeliat TV yang nayangin CCTV lokasi tertentu di apartement itu, disitu aku udah nebak pasti kakak adek nih, dan ternyata bener...

    tapi yang aku suka dari film ini, yang jadi boss mafia bahasanya bener2 polos dan bikin aku ngakak, ditambah yang tampangnya kaya kuli, udah ribut sama 2 orang tetep gak kalah2... aku rasa dikit lagi dia bakal direkrut untuk jadi zombie di resident evil wkwkkw...

    ReplyDelete
  18. gw udah nonton nih film ampe 2x coba,, keren action berantemnya, terlepas dari bayangan jurus2 seperti di sinetron Indosiar,,

    bangga deh sm perfilm-an indonesia klo bisa seperti ini terus,, tp SAYANG deh, cerita nya terlalu pendek dan endingnya kurang gmna gituuu

    ReplyDelete
  19. coba dikampoeng ada bisokop....harus ke kota dulu nich kalo mau ntn. tapi kota juga agak jauh....

    ReplyDelete
  20. beluuuum liaaaat :O kayaknya sih seru nih, musti liat dulu :D

    ReplyDelete
  21. @ tito: aseeeek.... ternyata gak hanya gue aja yang ngira kalo filmnya tuh endingnya emang kurang gereget.... ^^

    ReplyDelete
  22. kalau saya malah dari dulu kurang begitu suka sama film Indonesia :)
    walaupun bagus kaya The Raid ini,tapi entah kenapa lebih suka film Documenter dari dulu
    tambahin deh,kalau film indonesia kualitas jarang yg bagus alias bukan Blue Ray jadi kurang nampol kalau ditonton

    ReplyDelete
  23. wowww.
    great review.

    good luck ya bang!
    yang kayak gini bakal menang nih.
    *siap-siap ditraktir*

    ReplyDelete
  24. Yaaah kok cuma 7,5? Kalo Gue ngasih film ini skor 9,5. Ini alasannya :

    1. Film ini sejak awal emang dibikin untuk memuaskan para penggemar action, makanya minim dialog

    2. Film ini dibuat untuk memamerkan pada dunia kalo pencak silat itu beladiri yang hebat. Sejauh ini, film action hollywood belum ada yg bsia bikin scene bertarung tangan kosong yang indah, berseni, dan memanfaatkan seluruh anggota badan. Liat kan begimana koreo ketika Rama menghajar musuh? Dari kepala belakang sampai ke tungkai kaki bisa kena hajar dengan cepat. Ini keren! Bahkan film kungfu china ngga ada yg bisa sehebat itu... Perhatikan dari kecepatannya, seolah bukan pertarungan yg udah di koreo. Seperti alami aja...

    3. Segi kamera, anglenya bagus, pertarungannya jadi bisa terlihat jelas banget...

    4. Sound effectnya bukan lumayan loh... Sound effectnya sangat apik. Bandingin aja sama film perang, and action lainnya, coba denger bagusan mana suara tonjokkan sama tembakannya... Kerenan The Raid! Lebih hidup!

    5. Plot dan alur emang klise, tapi untuk jadi latar belakang cerita full action seru kok. Sekali lagi yg dijual di sini bukan cerita, tapi seni beladiri yg ditampilkan... Lagian sebetulnya isi ceritanya berhasil memberikan twist yang keren kok. Awalnya ngga ada yg nyangka kan kalo si Wahyu juga sebetulnya dijebak... :V

    Kalo gue jelasin semua nantinya jadi satu postingan review versi gue nih... wkwkwk... Intinya sih The Raid udah berhasil... sangat berhasil menampilkan film action yang luar biasa... Salut sama koreografernya, Iko Uwais and si Maad Dog sendiri... Ya, merekalah Koreografernya...

    Denger2 film ini juga dapet penghargaan di Festival Sundance... Dan Iko Uwais sekarang dikontrak hollywood untuk jadi Koreografer di fil The Raid versi hollywood... Katanya yg main sih Hugh Jackman (Wolverine)

    ReplyDelete
  25. Aku liyat the RAID 2x di bioskop.
    hehehehehehehehe.........

    anyway, juz wanna say:
    I'm back :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~